Tiga Warga Tewas, Permukiman Tergenang

Sumber:Kompas - 26 Desember 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Jakarta, Kompas - Intensitas hujan yang meninggi pada akhir Desember 2012 mengakibatkan sejumlah wilayah dihantui banjir dan longsor. Tiga warga di Jorong Sungai Ipuh, Nagari Pakan Rabaa Tengah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Selasa (25/12) dini hari, tewas tertimbun tanah longsor. Mereka adalah Nurbaiti (61), Yosi Fitriani (12), dan Tri Yulia Nanda Sari (8).
 
Di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sekitar 10.000 rumah di delapan kecamatan masih tergenang air setinggi 1-2 meter.
 
Sementara itu, luapan Sungai Ciliwung yang merendam kawasan bantaran di Kampung Melayu, Jakarta Timur, merupakan yang terbesar dalam tahun ini. Sejak meluap pada Minggu malam, banjir di area itu baru surut pada Selasa dini hari.
 
Namun, Selasa petang, sejumlah jalan utama di Jakarta kembali tergenang setelah hujan lebat. Arus lalu lintas kendaraan terhambat meski dampaknya tidak separah akhir pekan lalu.
 
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Imam Santoso mengungkapkan, hujan lebat yang melanda sejumlah daerah, terutama DKI Jakarta, pada Sabtu lalu diperkirakan melebihi batas 100 milimeter (mm) sehingga sempat menimbulkan genangan di beberapa daerah di Jakarta.
 
”Belakangan ini intensitas curah hujan melebihi batas 100 mm. Intensitas hujan lokal di Waduk Melati mencapai 136 mm, Cideng 125 mm, Manggarai 85 mm, dan Karet 145 mm. Saluran Cideng penuh, tetapi pompa di sana hidup semua. Sementara Kanal Barat masih aman dan tidak meluap,” kata Imam.
 
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, terus berupaya menangani banjir di Jakarta. Menurut Imam, beberapa program penanganan banjir, seperti Kanal Timur, mampu mengurangi sampai dengan 16 daerah rawan genangan. Dari 78 daerah rawan genangan di Jakarta, Kanal Timur mampu mengurangi 16 daerah rawan genangan, di antaranya di daerah Yos Sudarso, Sunter Timur, Pulomas, dan Pulo Nangka.
 
Imam menambahkan, Kanal Barat juga mampu mengurangi enam daerah rawan genangan, di antaranya Jati Pulo dan Jati Pinggir. Selain itu, ada Program Jakarta Emergency Dredging Initiative yang diharapkan mampu mengurangi 20 daerah rawan genangan. Normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke, dan Sunter juga diharapkan mampu mengurangi 10 daerah rawan genangan.
 
Hampir semua kawasan bantaran di Kampung Melayu terendam, tersebar di 53 RT di 8 RW. Padahal, sebelumnya selama musim hujan ini, banjir akibat luapan Sungai Ciliwung di Kampung Melayu paling banyak hanya terjadi di tiga RW di Gang Anwar dan Kampung Pulo.
 
Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu mengungkapkan, sedikitnya 700 warga mengungsi ke lima lokasi karena rumah mereka terendam banjir. Tempat pengungsian itu tersebar di Rumah Sakit Hermina, kantor suku dinas kesehatan, Masjid Attawabin, aula Masjid Ikhtiadul Ikhwan, dan pos RW 007. Total warga yang rumahnya terendam banjir sekitar 3.000 orang.
 
Menurut seorang warga Gang Anwar, Bedi (47), genangan terendah tahun ini sudah hampir mendekati mulut gang yang langsung menghadap Jalan Jatinegara Barat. Dibandingkan dengan batas banjir terendah tahun 2007, selisih jaraknya hanya sekitar 10 meter. ”Maju lagi sedikit 10 meter ke depan, banjirnya sudah sama dengan banjir besar tahun 2007,” katanya.(SEM/INK/ACI/ARN/ NDY/MDN)


Post Date : 26 Desember 2012