TPST Ciangir segera ditender

Sumber:Bisnis Indonesia - 03 April 2009
Kategori:Sampah Jakarta

BEKASI: Setelah sukses menswastanisasi tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, kini giliran TPA Ciangir, Tangerang, yang segera ditender.

Lelang itu akan menjaring perusahaan yang sanggup menjadikan TPA Ciangir sebagai TPST seperti yang sudah dilakukan di Bantar Gebang. Di lahan seluas 98 hektare tersebut juga akan dibangun instalasi pengelolaan sampah menjadi listrik.

Gubernur DKI Fauzi Bowo menyatakan Pemprov DKI dan Pemkab Tangerang sudah mencapai kesepakatan prinsip guna membangun dan mengoperasikan TPST Ciangir. Kesepakatan itu akan segera diwujudkan dengan penandatanganan kontrak bersama.

"Setelah itu kami akan lelang Ciangir ke swasta, sama seperti di Bantar Gebang, dengan konsep pengelolaan yang juga tidak berbeda jauh," ujarnya seusai seremoni peletakan batu pertama pembangunan TPST Bantar Gebang di Bekasi, kemarin.

Gubernur menjelaskan pembangunan TPST Ciangir akan melayani pengolahan sampah di kawasan Jakarta Barat, sehingga tidak semua sampah di Jakarta yang mencapai 6.000 ton per hari dari seluruh wilayah Ibu Kota diolah di Bantar Gebang.

Bersamaan dengan pelelangan itu, sambungnya, pemprov juga akan membangun stasiun peralihan antara atau tempat penampungan sampah sementara di Sunter, Jakarta Utara, dan pusat daur ulang sampah di Cakung, Jakarta Timur, serta Cilincing dan Marunda, Jakarta Utara.

Dalam catatan Bisnis, pembangunan TPST Ciangir sebetulnya sudah direncanakan pada 1992, ditandai dengan pembebasan tanah. Namun, hingga 12 tahun berikutnya saat rencana itu akan direalisasikan, muncul penolakan keras dari warga.

Rencana Tata Ruang Wilayah DKI 1999-2010 sendiri mengamanatkan Pemprov DKI untuk mengupayakan lokasi pengelolaan sampah di luar Jakarta. Sebarannya terletak di sebelah timur dan barat kota.

Bantar Gebang

Sementara itu, Direktur Utama PT Godang Tua Jaya Rekson Sitorus menyatakan operasi TPST Bantar Gebang akan dimulai sepenuhnya pada 2012, setelah pembangunan seluruh fasilitas dan instalasi yang dibutuhkan telah terbangun.

Dia mengatakan kelengkapan instalasi itu dibutuhkan guna mengoperasikan enam industri pengelolaan sampah yang direncanakan. Keenam industri itu adalah industri pengomposan, galvad, pemilahan, daur ulang, sanitary landfill, dan clear development management.

Rekson menambahkan ke-enam industri itu tidak termasuk pembangkit listrik berkapasitas 26 MW yang akan didistribusikan untuk PLN di wilayah sekitar. Untuk listrik ini, diperkirakan 2011 sudah bisa dihasilkan.

"Kalau untuk berapa kapasitas CDM yang bisa dihasilkan, kita masih hitung. Ke depan, kami juga berencana membuat industri pupuk cair dari pengelolaan sampah ini. Untuk tenaga kerja, kami perkirakan bisa menyerap lebih dari 1.500 tenaga kerja baru."

Total investasi yang dikeluarkan PT Godang Tua Jaya yang berpartner dengan PT Navigate Energy Indonesia sebesar Rp700 miliar di TPST Bantar Gebang dikembalikan melalui pembayaran tipping fee oleh DKI sebesar Rp103.000 per ton. Dari tipping fee itu, Pemkot Bekasi DKI beroleh bagian 20%. (Bastanul Siregar)



Post Date : 03 April 2009