Tunda Kompromi Akan Perbesar Dampak

Sumber:Kompas - 01 Desember 2010
Kategori:Climate

CANCUN, SENIN - Puncak emisi gas rumah kaca akan tercapai pada 2015 dan kondisi lingkungan bumi akan terus merosot serta dampaknya akan berlipat jika dunia global memperlambat aksi bersama.

Demikian antara lain diungkapkan Ketua Panel Ahli Antarpemerintah mengenai Perubahan Iklim (IPCC) Rajendra Pachauri di depan para peserta pada hari pertama Pertemuan Para Pihak ke-16 (COP-16) Kerangka Kerja PBB atas Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC), Senin (29/11) di Cancun, Meksiko. Pertemuan akan berlangsung 29 November hingga 10 Desember 2010.

”Jika kita menunda bertindak, itu akan mengakibatkan dampak yang lebih besar akibat perubahan iklim dan lebih parah dari yang pernah kita alami. Dampak paling parah diderita negara-negara dan komunitas miskin,” ujar Pachauri.

Pertemuan di Cancun diharapkan membuahkan hasil setelah kegagalan di Kopenhagen, Denmark, tahun lalu. Saat itu hanya dihasilkan Catatan Kopenhagen (Copenhagen Accord) yang tidak mengikat secara hukum.

”Butuh usaha luar biasa di sini,” kata Sekretaris Jenderal UNFCCC Christiana Figueres. Sementara Presiden Meksiko Felipe Calderon menyerukan tujuan bersama.

”Perubahan iklim sudah menjadi kenyataan. Dalam dua minggu ini seluruh dunia akan melihat kita. Akan merupakan tragedi jika kita tidak bisa mengatasi hambatan kepentingan nasional masing-masing,” ungkap Calderon.

Semakin banyak emisi karbon dilepas manusia, bumi akan semakin panas dan dampak akan semakin buruk bagi sistem iklim global.

Saat ini ada 194 negara pihak dalam UNFCC. Pertemuan diikuti sekitar 15.000 orang yang terdiri dari pemerintah dan berbagai organisasi nonpemerintah.

Ketua delegasi Amerika Serikat, Jonathan Pershing, mengatakan, AS dan China sudah melakukan pertemuan pra-Cancun tentang proposal pengurangan emisi dan bagaimana memverifikasinya. ”Rasanya ada kemajuan,” ujarnya.

”Mendadak kami sadar bahwa ada banyak hal yang harus menjadi kesepakatan spesifik yang akan menjadi paket kebijakan bagi langkah ke depan,” ujarnya. China dan AS selama ini berkeras masing-masing menunggu komitmen pihak lainnya sebagai syarat sebelum mereka sendiri memberikan komitmen penurunan emisinya. (AFP/ISW)



Post Date : 01 Desember 2010