Upaya Singapura Mencari Air Bersih

Sumber:Kompas - 05 September 2011
Kategori:Air Minum
Rabu (31/8) malam, pintu pelimpas saluran Tarum Barat ke saluran pembuang Kali Buaran di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, ambrol. Kondisi itu berdampak serius terhadap wilayah Jakarta. Ratusan ribu keluarga, termasuk rumah sakit, mengalami krisis air bersih.
 
Krisis air bersih di Jakarta terjadi akibat pasokan air baku dari Jatiluhur melalui saluran Tarum Barat, atau dikenal sebagai saluran Kalimalang, ke instalasi pengolah air bersih di Pejompongan, Jakarta, terputus sejak Rabu menyusul ambrolnya pintu air di Pondok Kelapa. Puluhan truk tangki air pun dikerahkan untuk menyuplai kebutuhan air bersih warga Jakarta sampai akhir pekan lalu.
 
Ketika meninjau perbaikan saluran Kalimalang, Sabtu (3/9), Wakil Gubernur Prijanto menyatakan, Jakarta tidak akan mengalami krisis air bersih apabila Jakarta punya cadangan sumber air baku air bersih.
 
Ancaman
 
Ancaman krisis air di Jakarta bukan persoalan baru, termasuk krisi air bersih yang terjadi dalam pekan ini. Pada acara Pekan Air Internasional Singapura (Singapura Water Week International/SIWW) 2011 di Singapura, awal Juli lalu, Direktur Pelayanan Operasional PT PAM Lyonnaise Jakarta (Palyja) Luc Martin mengingatkan, Jakarta mengalami ketergantungan pasokan air baku yang dipasok dari luar Jakarta, yakni dari Bendungan Jatiluhur (Jawa Barat) dan Tangerang (Banten).
 
Terkait itu, ujar Wakil Presiden Direktur Palyja Herawati Prasetyo, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus melakukan langkah-langkah strategis menjaga kualitas sumber air baku, air permukaan, sekaligus mengurangi pemakaian air tanah.
 
Kondisi Jakarta tak beda jauh dengan Singapura. Negeri ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih dari tampungan air hujan dan mengimpor dari Malaysia hingga tahun 2061.
 
Pada rangkaian Pekan Air Internasional Singapura 2011 di Suntec, Singapore, Pemerintah Singapura meresmikan kerja sama pembangunan pabrik desalinasi Tuaspring. Menurut Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura Vivian Balakrishnan, pabrik itu merupakan bentuk kerja sama yang baik dengan swasta.
 
Desalinasi, atau penghilangan garam dan mineral dari air laut, menjadi pilihan strategis Singapura dalam menyediakan air bersih karena negara itu memang dikelilingi lautan. Desalinasi merupakan strategi Singapura untuk menjamin ketersediaan air bersih selain mengandalkan impor air dari Malaysia. Singapura mengolah air resapan dan air limbah domestik menjadi air bersih dengan menerapkan teknologi reverse osmosis. Teknologi ini untuk menghilangkan garam dan kotoran lainnya dalam air laut.
 
Pabrik salinasi yang kedua dan terbesar di Singapura ini memiliki kapasitas produksi 70 juta galon per hari. Sementara pabrik sebelumnya hanya 30 juta galon air per hari.
 
Pembangunan pabrik salinasi yang kedua ini untuk mengantisipasi negara ini menghadapi ledakan penduduk. Mengingat, ujar Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, negeri ini mengalami keterbatasan sumber daya alam, termasuk air bersih.
 
Pada tahun 2060, seiring dengan pertumbuhan penduduk, diperkirakan kebutuhan air bersih akan meningkat dua kali lipat. ”Kami berupaya mengumpulkan kembali setiap tetes air yang kami pakai,” kata Perdana Menteri Lee.
 
Investasi
 
Dalam sambutan di acara tersebut, Wakil Perdana Menteri Singapura yang juga Menteri Keuangan dan Tenaga Kerja Tharman Shanmugaratnam mengatakan, untuk mendukung semua upaya itu, pemerintah menambah anggaran Lembaga Riset Nasional (National Research Foundation/NRF) Singapura sekitar 140 juta dollar Singapura untuk penelitian dan pengembangan di sektor air.
 
Tharman berkeyakinan investasi itu akan memberikan manfaat maksimal, yakni meningkatkan kontribusi pendapatan negara dari sektor air.
 
Keseriusan Singapura berinovasi dan berinvestasi pada sektor air mengundang minat perusahaan besar untuk berinvestasi pula di negara itu. Tharman menyebutkan, sekitar 23 pusat penelitian air kini tumbuh dan berkembang di Singapura. Pusat-pusat riset itu dibangun perusahaan terkemuka, di antaranya Siemens Water Technologies, GE Water, Keppel, dan Hyflux. Pusat riset itu bekerja sama dengan universitas dan badan pemerintah.
 
Dengan kebijakan politik, komitmen, dan kolaborasi investasi dengan swasta, Singapura berkeyakinan mampu menjaga keamanan air secara berkelanjutan dan menyediakan air bersih untuk melayani kebutuhan air penduduknya.
 
Cerita sukses Singapura, menurut Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), H Syaiful, memberikan contoh baik soal kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam manajemen pengelolaan air untuk menjamin ketersediaan air bersih.
 
”Tidak cukup mengandalkan investasi dari pemerintah. Investasi dari pihak swasta dibutuhkan untuk membantu pemerintah,” kata Syaiful. Cokorda Yudistira


Post Date : 05 September 2011