Usut Ketidakberesan PKPS BBM

Sumber:Jawa pos - 31 Oktober 1006
Kategori:Umum
BANYUWANGI- Dugaan ketidakberesan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Infrastruktur Pedesaan (PKPS BBM IP) direspons positif oleh Kapolres Banyuwangi AKBP Istiono. Terkait kasus itu, Kapolres telah memerintahkan jajaran Polsek dan Reskrim untuk mengumpulkan data di lapangan.

Masing-masing Kapolsek diberi atensi untuk memantau pengerjaan proyek PKPS BBM IP yang tersebar di 25 desa di Banyuwangi. Yang menarik, perintah Kapolres itu disampaikan di depan para perwira, Kabag, Kasat dan Kapolsek saat brifing di ruang eksekutif Mapolres Banyuwangi kemarin. "Kita memang telah diberi tugas untuk mengumpulkan data terkait PKPS BBM di lapangan. Itu arahan Kapolres dalam pertemuan kemarin," kata Kasatreskrim AKP Agung Setyo Budi.

Seperti diberitakan, Menteri Negara Pembangunan Desa Tertinggal (Meneg PDT) Saifullah Yusuf mengaku prihatin dengan pelaksanaan PKPS BBM IP di Banyuwangi maupun Situbondo. Ada temuan, pengerjaan proyek yang tiap desa menelan biaya Rp 250 juta itu asal-asalan. Salah satu contohnya adalah proyek jalan di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari dan proyek air bersih di Desa Sumberurip, Kecamatan Siliragung. Bayangkan, baru tujuh bulan dibangun, aspal jalan sudah mrotholi. Demikian dengan bangunan tandon air sudah tidak berfungsi lagi.

Melihat fakta di lapangan seperti itu, Meneg PDT "menggugah" aparat penegak hukum untuk mengusutnya. "Temuan Pak Abdullah Azwar Anas (anggota komisi V DPR RI) sangat positif sebagai upaya meningkatkan kualitas program ini ke depan. Makanya, ini harus segera ditindaklanjuti oleh dinas terkait seperti Kimpraswil dan Dinas Pekerjaan Umum di setiap Kabupaten. Bahkan, saya minta aparat penegak hukum juga menindaklanjutinya," kata Saifulah Yusuf saat berada di Situbondo beberapa waktu lalu.

Apa langkah polisi setelah mendapat atensi dari Kapolres? Kasatreskrim Agung Setyo Budi mengatakan, pihaknya akan bekerja keras mengusut kasus ini. Selain atensi langsung dari Kapolres, lanjut Agung, kasus ini tengah menjadi perbincangan publik, termasyuk dari kalangan DPR RI, DPRD Banyuwangi maupun menteri PDT. "Kita akan kumpulkan data dulu sebanyak-banyaknya. Kita juga minta bantuan masyarakat untuk membantu penanganan perkara ini. Ini kerja tim, jadi polisi butuh dukungan masyarakat," papar Kasatreskrim. (aif)



Post Date : 31 Oktober 2006