Warga Keluhkan Endapan Lumpur

Sumber:Kompas - 12 Januari 2009
Kategori:Drainase

Jakarta, Kompas - Warga Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, mendesak pemerintah kota setempat segera mengeruk lumpur yang ada di got dan saluran penghubung ke Kali Ciliwung di lingkungan permukiman mereka.

Endapan lumpur setebal dua meter tersebut mengakibatkan aliran air terhalang sehingga setiap turun hujan, rumah warga selalu tergenang air. Genangan air selalu melanda RT 08, 09, dan 011 RW 04 serta di RT02 RW 08.

”Hujan sebentar saja, jalan di lingkungan dan rumah-rumah pasti tergenang air got setinggi 30 sampai 40 sentimeter,” ucap Ny Djunet, warga sekaligus anggota pemberdayaan kesejahteraan keluarga RW 04 Kelurahan Kartini, kepada Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Asep Syarifuddin saat berkunjung di kelurahan itu pada Minggu (11/1).

Keluhan itu dibenarkan Ketua RW 04 Kelurahan Kartini Hermansyah dan Sekretaris RW Edi Gunawan.

”Endapan lumpur sudah sangat tebal. Masalah ini sudah dilaporkan kepada kelurahan sejak beberapa tahun silam, tetapi hingga kini belum ada realisasinya,” ujar Hermansyah.

Ketebalan endapan dalam got di lingkungan permukiman warga mencapai lebih dari satu meter dan di saluran penghubung mencapai dua meter.

”Endapan itu membuat got dan saluran air menjadi sangat dangkal. Saat ini kedalaman got tidak lebih dari 50 sentimeter dan kedalaman saluran penghubung tidak lagi mencapai satu meter. Aliran air menjadi tidak lancar. Jika hujan, air got dan suluran meluap,” kata Hermansyah.

Edi Gunawan mengatakan bahwa warga tidak mungkin lagi mengeruk endapan itu melalui kerja bakti.

”Ketebalan endapan sangat tinggi,” katanya.

Tak membuang sampah

Menanggapi desakan warga, Asep Syarifuddin langsung menanggapi positif keluhan tersebut. Ia langsung memerintahkan Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat Yusmada agar segera menurunkan anak buahnya untuk mengecek lapangan dan secepatnya mengeruk got.

Namun, di sisi lain, Asep juga mengingatkan kepada warga untuk membantu pemerintah dengan tidak lagi membuang sampah ke saluran air. Asep berjanji, pihaknya akan sering turun mengunjungi permukiman warga, terutama di lingkungan padat dan yang sering dilanda banjir.

Yusmada mengatakan, saluran di permukiman warga Kartini sebagian besar ditutup dengan cor beton sehingga menyulitkan pengerukan. Selain itu, lumpur di saluran penghubung sangat sulit dikeruk lantaran di kanan-kiri bantaran saluran berdiri bangunan warga. (PIN)



Post Date : 12 Januari 2009