Warga Minta Drainase Dikeruk

Sumber:Suara Merdeka - 15 Oktober 2008
Kategori:Drainase

SEMARANG- Warga berharap drainase di Kota Semarang yang mengalami pendangkalan dan penyempitan segera dikeruk. Sebab, hal itu dinilai merupakan salah satu penyebab kebanjiran.

Sedikitnya, ada tujuh titik saluran yang mengalami pendangkalan, di antaranya Jl Gajah, kawasan Bubakan, Jl Fatmawati, kompleks Kota Lama, dan Jl Imam Bonjol.

Kepala MTs Negeri 1 Semarang, Drs H Firdaus Faisol MPd mengatakan, banjir yang menimpa madrasahnya, Rabu (8/10) malam dan Kamis (9/10) dini hari lalu diduga terjadi karena pendangkalan drainase di Jl Fatmawati. Saat itu, ketinggian air yang masuk ke sekolah mencapai sekitar satu meter. Akibatnya, sejumlah dokumen dan mebel sempat terseret air.

’’Kami minta drainasenya dinormalisasi. Tadi, saya melihat petugas DPU Pengairan sudah memperbaikinya,’’ katanya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di Banjirkanal Barat dan Banjirkanal Timur terdapat sejumlah pulau yang terbentuk akibat sendimentasi (pendangkalan). Dampaknya, luas sungai mengalami penyempitan. Sedimentasi terparah di Banjirkanal Barat terletak di utara bendungan pleret.

Pengerukan

Kasi Drainase DPU Kota Semarang, Kumbino ST mengungkapkan, beberapa drainase memang mengalami pendangkalan. Selain itu, beberapa sungai di Semarang bawah mengalami penurunan tanahnya, sehingga posisinya berada di bawah laut, seperti di kompleks Bubakan dan saluran Citarum.

Untuk mengatasinya dilakukan penyedotan dengan menggunakan mesin pompa.

’’Kami sedang melakukan pengerukan, di antaranya di drainase Jl Gajah, kawasan Simpanglima, Jl Fatmawati, kompleks Kota Lama, Puspogiwang.

Selain itu, melakukan pengambilan sampah-sampah di Kali Semarang dan Kali Banger,’’ ujarnya. Untuk saluran lainnya yang belum tertangani akan dilanjutkan mendatang.

Dia menambahkan, pembersihan sampah dan perawatan saluran drainase itu dikerjakan rutin. Sampah-sampah dibersihkan seminggu sekali. Tenaga yang dikerahkan sekitar 87 orang. ’’Kami juga akan melakukan pengerukan pendangkalan drainase di Jl Sriwijaya. Tepatnya, depan Taman Budaya Raden Saleh (TBRS),’’ ujarnya. (H3, H22-56)



Post Date : 15 Oktober 2008