Waspada Banjir Susulan

Sumber:Jurnal Nasional - 21 Januari 2013
Kategori:Banjir di Jakarta

CUACA di Jakarta selama dua hari cukup cerah, air yang merendam Ibukota mulai surut. Warga diminta tetap waspada terhadap banjir susulan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem yang melanda Jakarta berlanjut hingga minggu depan.

Jakarta akan diterjang air dari hulu (Bogor), atas (hujan lokal intensitas tinggi) dan hillir (Rob laut). Jakarta Utara merupakan area yang rentan terkena air laut pasang. Persiapan khusus yang harus dilakukan untuk menggerakkan dan mengelola sarana serta prasarana terutama untuk evakuasi para korban.

Gubernur DKI Jokowi menyatakan sedang menyiapkan antisipasi terhadap kemungkinan banjir lagi pekan ini. "Bukan menakuti, tetapi antisipasi harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, jadi saat kejadia itu benar terjadi semua sudah siap. Terus terang kami belum punya skenario, sekarang masih fokus masalah yang ada dilapangan," kata Jokowi.

Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Bambang Suryaputra mengatakan, rata-rata daerah yang terendam banjir sudah mulai surut. "Namun jumlah pengungsi makin bertambah, seperti di Pluit akibat luapan air melebihi tanggul Pluit," kata Bambang.

Walaupun sudah surut warga belum bisa kembali ke rumah karena pasokan listrik masih terhenti. "Lumpur di rumah warga juga sangat tinggi, mereka harus bersihkan itu dulu. Listrik juga belum nyala, jadi belum ada air," ujarnya.

Berdasarkan data BPBD DKI, jumlah korban banjir pada Jumat (18/1) hanya 150.656, namun kini bertambah menjadi 249.154 jiwa. Jumlah Kelurahan tadinya hanya 74 kelurahan yang terendam, kini bertambah menjadi 98 kelurahan dari 34 kecamatan. Banjir merendam 1.109 RT, 412 RW. Sebanyak 40.425 jiwa mengungsi ke tempat-tempat pengungsian yang dekat dengan domisili mereka.

Kebanyakan, warga mengungsi di sekolah, ruko, masjid, musholla, halte busway, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Bahkan sampai tempat pemakaman umum (TPU) juga dijadikan tempat pengungsian warga. "Bantuan logistik terus berjalan, baik ditempat pengungsian maupun kepada mereka yang bertahan di rumah," katanya.

Hingga saat ini, ada 22 ribu warga yang jatuh sakit akibat banjir. sebanyak 60 orang dirujuk ke rumah sakit terdekat karena membutuhkan perawatan lebih intensif.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dien Emmawaty mengatakan, penyakit paling banyak yang dikeluhkan pengungsi adalah batuk pilek dan gatal-gatal. Selebihnya sakit diare, tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak. "Jenis penyakit ini merupakan penyakit yang biasa muncul saat banjir. Karena itu kita selalu sediakan obat-obatan untuk ketiga penyakit itu," kata Dien.

Dinkes DKI harus menambah posko kesehatan di tempat-tempat pengungsian. Hingga saat ini, jumlah posko yang didirikan untuk menolong pengungsi berjumlah 128 posko dari awalnya hanya 30 posko. Dengan rincian, 34 posko Kesehatan di Jakarta Timur, 34 posko kesehatan di Jakarta Barat, 28 posko kesehatan di Jakarta Selatan, 24 posko kesehatan di Jakarta Utara dan 8 posko di Jakarta Pusat.

Tenaga medis diturunkan 600 orang ditambah 65 ambulans dari Dinkes DKI, puskesmas kecamatan dan ambulans gawat darurat (AGD). "Posko kesehatan siaga selama 24 jam. Selama masih ada pengungsi, posko kesehatan tetap siap siaga," ujarnya.

Korban banjir yang dirujuk ke rumas sakit tidak akan dipungut biaya apa pun. Mereka ditanggung dana Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Sedangkan kebutuhan obat-obatan untuk para pengungsi masih cukup untuk menangani penyakit hingga paska banjir.

Dien mengungkapkan, kendala yang dihadapi tim medis adalah akses jalan menuju rumah warga yang tidak mau mengungsi. Seperti di Kelurahan Ancol RW 4 dan RW 05, Jakarta Utara, tim medis harus berenang di ketinggian air satu meter untuk menjangkau warga yang sakit.

"Jalannya kecil disana, jadi tidak bisa dilalui perahu karet. Tim medis harus berenang. Begitu juga di Muara Baru, airnya tinggi dan deras. Karena tidak ada perahu karet, mereka tidak berami berenang. Jadi nunggu ada perahu karet kosong," ujarnya. Fauzan Hilal



Post Date : 21 Januari 2013