Gender :: RSS Digilib AMPL http://www.ampl.or.id 20 Gender Digilib AMPL Terbaru en-us Thu, 28 Mar 2024 14:39:45 +0000 Thu, 28 Mar 2024 14:39:45 +0000 AMPL RSS Generator info@ampl.or.id info@ampl.or.id Health and Poverty Gender Analysishttp://www.ampl.or.id/library/read/health-and-poverty-gender-analysis/3389Saat ini banyak dari kebijakan kesehatan telah menekankan pentingnya kebutuhan kesehatan bagi perempuan, baik sebagai hak dasar maupun sebagai alat yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak. Dampak kesehatan dari hubungan antara gender dan kemiskinan dapat jelas terlihat dalam malnutrisi, kesehatan kejiwaan, dan kerapuhan atas terjadinya kekerasan. Studi dari kesehatan menunjukkan bahwa ketidakleluasaan dari kemiskinan dan gender berarti bahwa perempuan miskinlah yang paling terakhir bisa mendapatkan akses ke pengobatan yang cukup. Sedangkan analisis gender terhadap kesehatan dan kemiskinan menyarankan kebutuhan terhadap kebijakan yang memberikan perhatian pada kebutuhan kesehatan perempuan dalam ruang lingkup yang lebih luas, bukan hanya pada kesehatan reproduksi saja. http://www.ampl.or.id/library_img/Health and Poverty Gender Analysishttp://www.ampl.or.id/1171843200Mainstreaming Gender in Unstable Environmentshttp://www.ampl.or.id/library/read/mainstreaming-gender-in-unstable-environments/3394Sangatlah esensial pada saat ini bahwa kebutuhan yang berbeda dari seluruh masyarakat haruslah dipertimbangkan , dan pada tingkat pelayanan, hak-hak dari setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan, diberikan prioritas yang sejajar. Kunci dari prioritas tersebut adalah penyediaan akses ke kesehatan, air bersih, pendidikan, dan pelayanan dasar lainnya. Dalam tulisan ini terdapat program-program yang diprioritaskan dan tanggapan apa yang harus cepat dilakukan dalam keadaan darurat, sebagai contoh dalam hal pelayanan air dan sanitasi, hal yang harus dilakukan bila terjadi kondisi darurat adalah memastikan bahwa lokasi sumber air, mekanisme distribusi dan pemeliharaan air dapat diakses oleh perempuan. http://www.ampl.or.id/library_img/Mainstreaming Gender in Unstable Environmentshttp://www.ampl.or.id/1171843200Sensitizing and Capacity Building of Village Women on Water Resources Management and Environmental Sanitationhttp://www.ampl.or.id/library/read/sensitizing-and-capacity-building-of-village-women-on-water-resources-management-and-environmental-sanitation/3401Akses ke air bersih merupakan kontribusi yang terbesar dalam memberantas kemiskinan. Air memiliki dampak yang luas dalam berbagai isu, mulai dari pengelolaan air dan sanitasi sampai pada kesehatan dan gender. Perempuan dapat bertindak sebagai pelindung pola penyediaan air karena peran mereka bukan hanya sebagai penerima manfaat utama dari berbagai proyek penyediaan air, namun juga merekalah yang harus berjalan jauh dalam mencari air bersih jika sumber air di desa mereka tidak berfungsi. Laporan ini menjelaskan tujuan dari studi pengembangan kapasitas (capacity building) yang dilakukan kepada perempuan di desa Bundelkhand, India dalam pengelolaan sumber air dan sanitasi lingkungan. Beberapa pendekatan yang dilakukan dalam proyek tersebut adalah: (i) pemilihan desa; (ii) survey lapangan; (iii) meningkatkan kepedulian , pelatihan, dan pengembangan kapasitas perempuan desa; (iv) demontrasi dari pengalaman-pengalaman yang diperoleh dalam proyek oleh perempuan desa; (v) representasi perempuan dalam komite air dan sanitasi desa; (vi) penyusunan panduan best practice air dan sanitasi dari proyek tersebut. http://www.ampl.or.id/library_img/Sensitizing and Capacity Building of Village Women on Water Resources Management and Environmental Sanitationhttp://www.ampl.or.id/1171843200Gendered Analysis of The Working For Water Programme: A Case Study of the Tsitsikama Working for Water Projecthttp://www.ampl.or.id/library/read/gendered-analysis-of-the-working-for-water-programme-br-a-case-study-of-the-tsitsikama-working-for-water-project/3378The Tsitsikama Working for Water (WfW) Project adalah proyek yang diluncurkan pada tahun 1995 di Afrika Selatan oleh Department of Water Affairs and Forestry (DWAF). Tujuan utama dari proyek ini adalah meningkatkan ketersediaan sumber daya air serta menciptakan lapangan kerja baru yang dapat mengurangi tingkat kemiskinan. Lebih jauh lagi program ini juga mengenal pengembangan social (social development) yang mencakup isu kesetaraan gender. Dalam studi kasus ini dipaparkan latar belakang pelaksanaan Tsitsikama Working for Water (WfW) Project dan juga sebuah kerangka acuan (framework) yang digunakan untuk menganalisis masalah gender dalam pelaksanaan proyek WfW tersebut. Yang menarik pada studi kasus ini adalah bagian dimana terdapat beberapa komentar langsung dari para pekerja proyek yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kerangka acuan. Sebagai contoh dalam pertanyaan tingkat kesulitan pekerjaan bagi perempuan, kebanyakan perempuan berpendapat bahwa mereka tidak menemukan pekerjaan yang sulit dilakukan oleh perempuan, namun laki-laki berpendapat bahwa ada beberapa pekerjaan yang sulit dilakukan oleh perempuan walaupun laki-laki dapat menerima peran perempuan dalam pekerjaan tersebut. Di bagian terakhir dipaparkan kesimpulan bahwa WfW adalah program pengentasan kemiskinan yang cukup unik dimana terdapat interseksi antara lingkungan, kemiskinan, dan gender. Meskipun program WfW ini dinilai cukup berhasil dalam mentargetkan pekerja wanita namun program tersebut juga merefleksikan pandangan yang sempit tentang gender sehingga dari sini dapat disimpulkan bahwa konsep gender yang lebih luas harus diaplikasikan di semua tingkat ketika sebuah program/proyek pengentasan kemiskinan sedang dirancang dan akan diluncurkan. http://www.ampl.or.id/library_img/Gendered Analysis of The Working For Water Programme: A Case Study of the Tsitsikama Working for Water Projecthttp://www.ampl.or.id/1171670400A Gender Perspective on Water Resources & Sanitationhttp://www.ampl.or.id/library/read/a-gender-perspective-on-water-resources-sanitation/3380Dalam pembangunan fasilitas air minum dan sanitasi banyak yang tidak menyebutkan secara jelas pembagian tugas yang seimbang antara perempuan dan laki-laki. Lebih jauh lagi dalam kebudayaan tertentu perempuan dinilai lebih bertanggung jawab atas penyediaan air minum dan sanitasi namun pada keputusan mengenai desain dan lokasi dari fasilitas tersebut justru perempuan tidak dilibatkan. Makalah ini mencoba mengulas pentingnya peran yang seimbang antara perempuan dan laki-laki dalam proses pengambilan keputusan mengenai penyediaan, lokasi, dan teknologi dari air minum dan sanitasi pada tingkat komunitas dan rumah tangga. Beberapa contoh proyek pembangunan air minum dan sanitasi di negara-negara berkembang juga digambarkan sehingga dapat menjadi pengalaman berharga untuk proyek-proyek berikutnya yang akan diterapkan. Pada bagian akhir makalah dituliskan rekomendasi mengenai apa yang sebaiknya dilakukan oleh pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat dan kelompok sipil, serta donor dan organisasi internasional agar proyek-proyek air minum dan sanitasi dapat berkelanjutan dengan melibatkan peran perempuan dan laki-laki. Rekomendasi untuk Pemerintah Pusat misalnya dengan menyediakan fasilitas kredit mikro atau alternatif pendanaan lainnya bagi organisasi yang berorientasi kesetaraan gender, kemudian Pemerintah Daerah dapat melaksanakan training untuk komunitas setempat (baik laki-laki maupun perempuan) dalam pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan fasilitas air minum dan sanitasi. Masyarakat dan kelompok sipil sendiri bisa berperan dalam mengumpulkan informasi mengenai apa yang mereka inginkan dan dapat dilakukan sehubungan dengan permasalahan air minum dan sanitasi di daerah mereka. Sedangkan pihak donor dan organisasi internasional lainnya dapat menyediakan bantuan teknis (technical assistance) dalam penerapan teknologi yang murah dan akses informasi kepada otoritas dan komunitas lokal.http://www.ampl.or.id/library_img/A Gender Perspective on Water Resources & Sanitationhttp://www.ampl.or.id/1171670400Womens Empowerment Gender Equality & Millennium Development Goalhttp://www.ampl.or.id/library/read/women-s-empowerment-br-gender-equality-millennium-development-goal/3398Milllenium Development Goals (MDG) yang dideklarasikan pada September 2000 memiliki 8 target, yaitu: (i) memberantas kemiskinan dan kelaparan; (ii) mencapai pendidikan dasar; (iii) meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; (iv) mengurangi angka kematian bayi; (v) memperbaiki angka kelahiran; (vi) memerangi penyakit HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya; (vii) menjamin keberlanjutan lingkungan hidup; (viii) membangun kerjasama tingkat global. Laporan ini mencoba menggambarkan hubungan antara target MDG dengan peran perempuan dalam usaha pencapaian target tersebut. Sebagai contoh pengendalian pendapatan (income) oleh perempuan ternyata memiliki kecenderungan memperkecil angka kematian bayi. Kemudian dari 48 % orang dewasa yang terinfeksi HIV/AIDS adalah perempuan dimana mereka dapat menularkan penyakit tersebut kepada orang lain, dari sini dapat disimpulkan bahwa perempuan tidak dapat mencapai pemberdayaan dan kesetaraan kecuali mereka sadar akan hak reproduktif mereka. Pada bagian terakhir laporan, disampaikan beberapa langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk mencapai target MDG diantaranya yaitu: (a) mempengaruhi pemerintah untuk memakai data-data yang lebih luas mengenai gender dalam mengukur keberhasilan MDG; (b) memperluas indikator-indikator dalam pencapaian MDG; (c) mengembangkan MDG dengan versi lokal; (d) mengetahui status terbaru pelaksanaan MDG yang telah dilakukan oleh negara-negara lain.http://www.ampl.or.id/library_img/Womens Empowerment Gender Equality & Millennium Development Goalhttp://www.ampl.or.id/1171670400Daftar Periksa (Checklist) Gender Penyediaan Air Dan Sanitasihttp://www.ampl.or.id/library/read/daftar-periksa-checklist-gender-br-penyediaan-air-dan-sanitasi/3399Laporan ini dibuka dengan pertanyaan : Mengapa gender penting dalam proyek-proyek penyediaan air dan sanitasi Dari beberapa proyek yang ditangani oleh ADB terlihat bahwa terdapat hubungan positif yang kuat antara perhatian pada gender dan partisipasi kaum perempuan dengan tingkat keberhasilan proyek dan kesinambungan pengelolaan penyediaan air dan sanitasi. Dalam laporan daftar periksa (checklist) gender ini, diuraikan tujuan dari adanya daftar periksa, pertanyaan-pertanyaan penting dan langkah aksi utama dalam siklus proyek, studi kasus di beberapa negara dalam pembangunan air minum dan sanitasi, analisis gender untuk sebuah proyek, desain proyek dan dialog kebijakan. http://www.ampl.or.id/library_img/Daftar Periksa (Checklist) Gender Penyediaan Air Dan Sanitasihttp://www.ampl.or.id/1171670400Gender Checklist: Water Supply and Sanitationhttp://www.ampl.or.id/library/read/gender-checklist-water-supply-and-sanitation/3400Laporan ini dibuka dengan pertanyaan : Mengapa gender penting dalam proyek-proyek penyediaan air dan sanitasi Dari beberapa proyek yang ditangani oleh ADB terlihat bahwa terdapat hubungan positif yang kuat antara perhatian pada gender dan partisipasi kaum perempuan dengan tingkat keberhasilan proyek dan kesinambungan pengelolaan penyediaan air dan sanitasi. Dalam laporan daftar periksa (checklist) gender ini, diuraikan tujuan dari adanya daftar periksa, pertanyaan-pertanyaan penting dan langkah aksi utama dalam siklus proyek, studi kasus di beberapa negara dalam pembangunan air minum dan sanitasi, analisis gender untuk sebuah proyek, desain proyek dan dialog kebijakan. http://www.ampl.or.id/library_img/Gender Checklist: Water Supply and Sanitationhttp://www.ampl.or.id/1171670400Strategies to Involve Women in Water Supply and Sanitationhttp://www.ampl.or.id/library/read/strategies-to-involve-women-in-water-supply-and-sanitation/3403Laporan ini menguraikan tentang strategi pelibatan peran perempuan yang diterapkan dalam Program Air dan Sanitasi di wilayah bagian Utara Negara Pakistan. Tujuan dirancangnya strategi ini adalah untuk mengidentifikasi faktor spesifik gender dalam mengurangi resiko penyebaran penyakit dan untuk mencapai hasil dampak yang setara dan bermanfaat untuk semua anggota masyarakat. Strategi yang diterapkan mencakup 3 strategi, yaitu: (i) menggunakan metoda partisipatif dalam mengkoleksi data spesifik gender; (ii) membangun mekanisme institusional untuk partisipasi perempuan; dan (iii) menyediakan pendidikan kesehatan dan pelatihan hygiene untuk perempuan dan anak-anak. http://www.ampl.or.id/library_img/Strategies to Involve Women in Water Supply and Sanitationhttp://www.ampl.or.id/1171670400Gender & Water : Mainstreaming Gender Equality In Water, Hygiene And Sanitation Interventionshttp://www.ampl.or.id/library/read/gender-water-br-mainstreaming-gender-equality-in-water-hygiene-and-sanitation-interventions/3414Makalah ini dibuka dengan pertanyaan Mengapa kita perlu memandang gender . Kemudian contoh-contoh pentingnya peran perempuan dalam pembangunan air minum dan sanitasi langsung diuraikan, misalnya: dalam proyek irigasi komunal di Filipina, target peningkatan produksi padi berhasil dicapai dengan menempatkan perempuan dalam kelembagaan kemasyarakatan. Pada makalah ini juga disebutkan 3 sudut pandang dari kebijakan air dan sanitasi yang dimiliki oleh Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC), sebagai penyusun makalah ini, diantaranya yaitu: (i) air merupakan hak asasi manusia (human right); (ii) pengelolaan sumber air yang terintegrasi (Integrated Water Resources Management); dan (iii) kesetaraan gender. Beberapa pertanyaan dan jawaban mengenai bagaimana kesetaraan gender dalam air dan sanitasi dipaparkan dalam makalah ini yang terbagi dalam 4 sub-bahasan, yaitu: (a) analisis; (b) perencanaan; (c) pelaksanaan; (d) monitoring dan evaluasi. http://www.ampl.or.id/library_img/Gender & Water : Mainstreaming Gender Equality In Water, Hygiene And Sanitation Interventionshttp://www.ampl.or.id/1171670400