Atih Siti Ropiah, Wirausahawati Sanitasi dari Tasikmalaya

05 Maret 2013
Dibaca : 1133 kali

Pelatihan Wirausaha Sanitasi bagi 5 kabupaten wilayah PAMSIMAS telah diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi bermitra dengan WSP pada tanggal 27 - 29 Juni 2012 lalu di Lembang. Melalui pelatihan tersebut, muncul seorang wirausahawati handal dari Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Atih Siti Ropiah, seorang petugas sanitasi di Puskesmas Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki wilayah kerja di 9 desa.

Atih berpendapat bahwa masalah yang masih membutuhkan perhatian khusus di wilayah kerjanya salah satunya adalah akses jamban masyarakat yang relatif masih rendah. Menurut data dari profil Puskesmas tahun 2011, hanya sekitar 54% warga yang telah memiliki jamban. Bukanlah hal yang mudah untuk meningkatkan akses jamban masyarakat Cikatomas, mengingat kebiasaan masyarakat sudah terbiasa BAB di kolam. Kebanyakan warga beralasan bahwa kotoran manusia dapat digunakan sebagai pakan ikan yang dikenal oleh warga Tasikmalaya dengan nama pacilingan (pacilingan=istilah tempat BAB di kolam). Selain itu, warga juga beralasan bahwa membuat jamban itu mahal, karena itu warga lebih memilih buang air besar di kolam ikan.

Sudah banyak upaya yang Atih lakukan untuk menggugah kesadaran masyarakat agar mau membangun jamban dan menggunakannya. Berbagai penyuluhan sudah dilakukannya bersama staf puskesmas yang lain, namun dampaknya relatif kecil. Pernah juga dilakukan strategi menawarkan arisan jamban yang juga tidak disambut baik oleh masyarakat.

Pelatihan wirausaha sanitasi di Lembang pada bulan Juni 2012 lalu memberikan penyegaran bagi Atih Siti Ropiah. Dari pelatihan tersebut, Atih mulai menyadari bahwa untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya buang air besar di jamban, tidak bisa hanya mengandalkan penyuluhan saja. Aksi nyata di lapangan sangat diperlukan. Dengan berbekal ilmu sanitarian yang dia miliki, Atih mulai bertekad untuk menjalankan kegiatan wirausaha sanitasi. Atih memiliki keyakinan bahwa wirausaha sanitasi dapat mendukung peningkatan akses jamban sehat bagi masyarakat. Wirausaha sanitasi ini jgua merupakan peluang yang sangat bagus bagi seorang sanitarian.

Usaha sanitasi mulai dirintis oleh Atih pada bulan Juli 2012 dengan berbekal modal dari Koperasi Puskesmas sebesar Rp 2 juta. Usaha ini mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat. Sesuai dengan ilmu yang diterimanya di dalam pelatihan, Atih pun mengembangkan jejaring dengan toko material yang ada di Cikatomas. Atih juga menjalin kerjasama dengan kader kesehatan di desa. Dalam waktu singkat Atih telah berhasil memasarkan 20 unit jamban seharga Rp. 450 ribu per unitnya. Dengan upayanya ini, Atih berharap dapat memasarkan produk jamban sehat kepada semua masyarakat yang membutuhkan dengan berbagai pilihan tipe sesuai kemampuan masyarakat,. Dengan demikian seluruh masyarakat dapat mengakses jamban sehat untuk buang air besar tanpa harus berpikir membuat jamban itu sulit dan mahal.

Ditulis oleh: Ronie Prasetyo (WSP)
Kontak: rprasetyo3@gmail.com

Share