Bangun Sanitasi Lewat SANIMAS

22 Februari 2013
Dibaca : 2523 kali

Pekanbaru-Laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,3 persen per tahun menimbulkan dampak serius terhadap daya dukung lingkungan. Rendahnya kesadaran mengenai pentingnya perilaku hibup yang lebih bersih dan sehat serta laju penambahan ketersediaan sarana sanitasi yang belum dapat memengimbangi laju pertumbuhan penduduk, terutama di perkotaan,  semakin memperburuk kondisi kesehatan lingkungan. 

Untuk mengatasi hal tersebut, Ditjen Cipta Karya telah melaksanakan berbagai program pembangunan prasarana dan sarana air limbah, yang salah satunya melalui Program SANIMAS (Sanitasi Berbasis masyarakat).

Pada 2013 ini SANIMAS akan dilaksanakan di 334 lokasi pada 180 kab/kota melalui mekanisme pendanaan belanja sosial. Tidak hanya untuk meningkatkan kondisi sanitasi, Program SANIMAS juga merupakan salah satu dukungan Program Direktif Presiden sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan. 

Pelatihan ini dimaksud untuk mempersiapkan tenaga fasilitator lapangan, baik teknis maupun kelembagaan, untuk membantu masyarakat meningkatkan kondisi sanitasi lingkungan. Hasil evaluasi terhadap Program SANIMAS menyatakan bahwa perlu adanya penguatan dalam penumbuhan kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Padahal, kebutuhan terhadap kondisi sanitasi yang lebih baik merupakan kunci utama keberlanjutan dari prasarana dan sarana yang terbangun. Untuk itu, diharapkan TFL tidak hanya kemampuan teknis, tetapi juga dilengkapi dengan kemampuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap PHBS. 

Selain terdiri dari TFL, peserta pelatihan ini juga melibatkan perwakilan dari pemerintah daerah setempat. Keterlibatan pemerintah daerah sangat penting, terutama dalam menjamin keberlanjutan program SANIMAS dan juga diharapkan dapat direplikasi sesuai dengan kebutuhan daerah.

Pelatihan TFL ini merupakan salah satu dari 8 acara rangkaian pelatihan yang dilakukan di 8 kota yang diikuti oleh TFL dan pemda dari propinsi terdekat. Khusus untuk pelatihan di Pekanbaru ini, peserta terdiri dari Propinsi Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Jambi. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat menjadi awal bagi penyediaan layanan sanitasi yang layak dan berkelanjutan bagi masyarakat. Maraita Listyasari

Share