Chairel Malelak, Pengusaha Kloset dari Timor

04 Januari 2013
Dibaca : 2934 kali

Tidak sia-sia memang, Plan-STBM Kefamenanu mengirim Chairel Malelak atau yang biasa disapa Pak Cha ke Grobogan untuk mengikuti Lokakarya Wirausaha Sanitasi pada Juli 2012 lalu. Betapa tidak, sepulangnya dari pelatihan, Cha langsung mengaplikasikan kemampuannya dalam membuat kloset. 

Bahkan, untuk mengembangkan keahlian barunya tersebut, sebelum pulang ke Kefa, Cha pun memesan 1 unit cetakan kloset kepada Kusno, pengusaha kloset asal Grobongan yang juga merupakan mentor pada lokakarya wirausaha sanitasi. 

Menurut Cha, kegiatan lokakarya tersebut sangatlah menarik dan menyenangkan. “Pasalnya, selain mendapat teman baru kami juga memperoleh keahlian tambahan yang sangat bermanfaat,” ujarnya. 

Cha mengatakan, selain mempelajari tehnik pembuatan kloset dia dan beberapa rekan dari kefa juga diajari tentang teknik penjualan, perhitungan untung rugi, hingga pemasaran kloset. “Lokakarya wirausaha sanitasi dan diskusi dengan pak Kusno ini sangat menarik, bahkan karena tidak mau ada pelajaran yang terlewat, saya juga mendokumentasikan semua langkah pembuatan kloset dengan kamera,” ungkapnya sambil tersenyum. 

Cha mengaku bahwa dirinya tidak perlu menunggu lama untuk bisa membuat kloset. Karena, sesampainya kiriman cetakan dari Grobongan dan sedikit berlatih, pada Agustus 2012 Cha sudah mulai memasarkan kloset buatannya kepada warga disekitar kediamannya.

“Untuk memulai usaha ini, saya mengalokasikan modal awal kurang lebih 2 juta rupiah. Selain membeli bahan, modal tersebut juga saya gunakan untuk membuat dan membeli sejumlah alat guna mempermudah pekerjaan” jelasnya. 

Agar lebih mudah diingat oleh konsumen, kloset yang dibuat Cha diberi merek TIMOR. Tempat produksinya juga disebut Bengkel Produksi kloset Merk TIMOR.

Lebih lanjut dia menceritakan, di awal produksi dalam sehari hanya dapat membuat 1 buah kloset. “Sebab, hanya memiliki 1 cetakan kloset saja, selain itu waktu awal saya juga masih mengerjakan pembuatan kloset ini seorang diri,” terangnya. 

Namun, seiring mulai banyaknya konsumen dan setelah memiliki tambahan cetakan kloset, saat ini Cha dapat mebuat 4-8 kloset perhari. Selain itu, Cha pun telah dibantu seorang karyawan bernama Agus yang bertugas untuk menyiapkan bahan, salah satunya seperti membantu mengayak pasir dan klasit. Sedangkan untuk pengerjakan pembuatan kloset semua masih ditangani Cha sendiri.

Pria kelahiran 25 November 1971 ini mengungkapkan, bahwa dari Agustus sampai Desember 2012 dirinya telah berhasil memproduksi lebih dari 200 kloset, dengan harga jual berkisar antara Rp35-Rp50 ribu per kloset. “Memang, produksinya masih dalam skala kecil.  Karena,  sehari-harinya saya terbentur waktu pengerjaan di sore hari setelah menjalankan tugas sebagai KASIE PLH di kecamatan Miomaffo Tengah Kab.TTU,” tuturnya 

Bukan hanya melakukan promosi dengan cara door to door alias menawarkan kloset melalui mulut ke mulut saja, Cha juga mengaku bahwa dirinya menggunakan cara pemasaran modern untuk menjual kloset merek Timor ini. Diantaranya seperti melalui Radio RSDP Kefa dan promosi dengan menggunakan SMS berantai. Bahkan, agar kloset buatnya makin laris Cha pun menggunakan sistem promosi beli 10 gratis 1.

Selain itu, untuk membantu masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki jamban, Cha juga telah bekerjasama untuk memberi kloset gratis dengan bantuan dana  ADD (Alokasi Dana Daerah). 

Dengan semua kegigihan Cha dalam membuat kloset murah, kini kloset buatannya pun sudah terjual di kota Kefa dan pada sejumlah desa di Kabupaten TTU (Timor Tengah Utara). Bahkan, saat ini kloset buatan Cha juga mulai dipasarkan ke Kabupaten Kupang, NTT.

Cha mengungkapkan, dalam menjalankan usaha pembuatan kloset murah ini bukan hanya keuntungan yang dikejar, melainkan juga memudahkan masyarakat kurang mampu  untuk memiliki kloset dengan mudah dan terjangkau. 

Cha mengaku bahwa untuk menjalankan dan mengembangkan wirausaha sanitasi ini dirinya membutuhkan bantuan moril maupun materil. Baik dari pemerintah pusat, daerah atau berbagai pihak terkait lainnya.

Kedepannya dia berharap bisa membuka pabrik kecil yang bisa menghasilkan lebih banyak produk per harinya, sehingga bisa diekspor ke luat NTT. Selain itu, dengan adanya pabrik ini Cha pun berharap dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar daerah tempat tinggalnya. Oflin Dethan FF-STBM Kab.TTU/Cheerli.

 

Info Lebih Lanjut:

Bengkel Produksi Closet Merk TIMOR

Jalan. Sisingamangaraja RT.0 21 RW.006 Kel. Kefamenanu Selatan Kec.Kota Kefa Kab.Timor Tengah Utara (TTU)

Prop. Nusa Tenggara Timur (NTT)  ( Belakang RUTAN Kefamenanu )

Alamat Email: chairel_malelak@yahoo.com

Facebook : Chairel Malelak

Hp: 0852 3903 8129

Share