Diskusi bersama Media : "Peran STBM Dalam Pencapaian Universal Akses Sanitasi"

02 September 2014
Dibaca : 1180 kali

Kementerian Kesehatan hari ini mengadakan pertemuan dengan media yang diadakan di Gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Pertemuan ini rutin dilakukan Kementerian Kesehatan sebagai wujud membina hubungan antara kementerian dengan pihak media. Tema yang diusung dalam pertemuan hari ini adalah “Peran STBM dalam Pencapaian Universal Akses Sanitasi”.

Hadir dalam acara tersebut sebagai narasumber, Direktur Penyehatan Lingkungan Wilfred H Purba dari Kementerian Kesehatan, Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Nugroho Tri Utomo, serta Essy Aisyah dari Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Kementerian PU

Pada sesi pemaparan, Wilfred menyampaikan bahwa masih cukup banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan akses sanitasi layak. “Sebanyak 40,2 % penduduk Indonesia masih belum dapat akses sanitasi layak”, jelas Wilfred. Yang dimaksud dengan akses sanitasi yang layak itu adalah memiliki jamban yang layak dan juga tangki septik yang sesuai.

Sementara, Nugroho dalam kesempatannya menyampaikan bahwa ada tujuan Indonesia untuk menjadi Negara dengan tingkat ekonomi menengah. Namun, menurutnya ada persoalan yang harus diselesaikan dulu oleh Indonesia untuk bisa mencapai tujuan tersebut, yaitu pembenahan air minum dan sanitasi.

“kalau ingin menjadi Negara yang maju, bereskan dulu kebutuhan dasarnya, termasuk di dalamnya adalah air minum dan sanitasi “ Kata Nugroho. Hal ini yang menjadi alasan mengapa wacana universal acces muncul, karena tidak adak Negara maju yang masih bermasalah serius dalam hal air minum dan sanitasi.

Terkait dengan universal acces, Essy Aisyah menyampaikan bahwa Kementerian PU memiliki program yang serupa. Program tersebut dinamakan dengan “Program 100 - 0 – 100”. Angka tersebut merujuk pada 100 % akses air minum, 0 % untuk kawasan kumuh, dan 100 % untuk sanitasi. “Kita juga harus mencapainya selama 5 tahun ke depan yaitu tahun 2020”, terang Essy.

Setelah sesi pemaparan dari narasumber, acara kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah mengenai tantangan terberat yang dihadapi dalam pembangunan air minum dan sanitasi. Menurut Wilfred, tantangan terberat adalah prilaku dan mitos yang ada pada masyarakat. Sementara Nugroho mengingatkan bahwa komitmen dari seluruh lapisan masyarakat paling penting dalam suksesnya pembangunan air minum dan sanitasi. Rozi Kurnia

Share