Hari Air Dunia: Kita Butuh Air

23 Maret 2015
Dibaca : 1450 kali

Setiap tahunnya sebagian besar masyarakat dunia memperingati Hari Air Dunia yang jatuh pada 22 Maret. Peringatan Hari Air Dunia ini pertama kali di umumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 yang berlangsung pada 22 Desember 1992 lalu di Rio De Janiero, Brasil.

Di Indonesia, perayaan Hari Air Dunia tahun ini digelar pada sejumlah daerah seperti Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta. Di Ibu Kota, perayaan dilangsungkan di Bundarana HI pada hari Minggu 22 Maret 2015. Bukan hanya menggelar kampanye peduli air, moment ini juga dimeriahkan dengan kehadiran group band top Indonesia, Slank.

Kampenya peduli air yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk peduli air dan menjaga kelestarian air. Seperti diketahui air merupakan sumber kehidupan dan sangat erat kaitannya dengan aktivitas kita sehari-hari. Mulai dari mandi, mencuci, masak , dan minum.

Dalam kampanye tersebut Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kemen-PUPERA, Moedijadi menghimbau agar masyarakat turut andil dalam menjaga kondisi air yang kini sudah semakin banyak tercemar. “Mari kita bersama-sama peduli air kita, jangan tinggalkan air mata untuk generasi selanjutnya. Mari sama-sama kita menjaga sumber daya air saat ini,” ujarnya di Bunderan Hotel Indonesia

Seperti diketahui, kondisi pencemaran air saat ini sangatlah memprihatinkan, dimana banyak sumber air baku yang tercemar oleh limbah rumah tangga maupun pabrik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, hingga akhir 2014 baru 68,36% penduduk yang memiliki akses air minum layak.

Dalam meningkatkan akses layanan air minum layak kepada masyarakat, pada RPJMN 2015-2019 Pemerintah mencanangkan target akses universal pada akhir 2019 mendatang. Artinya, pada akhir tahun tersebut seluruh masyarakat di Indonesia baik yang berada di perdesaan maupun perkotaan harus mendapatkan akses air minum layak.

Peningkatan akses air minum ini bukan tanpa tujuan. Pemerintah melalui Pokja AMPL Nasional sangat oprtimis mencapai target tersebut. Peningkatan akses air minum layak untuk masyarakat sangat berpotensi meningkatkan angka kesehatan masyarakat yang nantinya akan berkontribusi pada pengurangan angka kemiskinan dan bertambahnya produktifitas masyarakat.

Untuk itu, dalam menyukseskan target tersebut telah ada sejumlah program yang dijalankan pemerintah, salah satunya ialah Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM). Melalui RPAM kondisi air baik secara kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan keterjangkauan diharapkan  akan lebih meningkat. Cheerli/Berbagai Sumber

Share