Jawa-Bali Siap Menjaga Keberlanjutan Pasca Kontruksi Sanimas

07 Maret 2013
Dibaca : 1308 kali


Sebanyak 6 Pokja AMPL Provinsi dan 6 Pokja AMPL kabupaten/kota berpartisipasi dalam lokakarya keberlanjutan program SANIMAS, yang diselenggarakan oleh Pokja AMPL Nasional dalam hal ini Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Dalam Negeri, tanggal 5-7 Maret 2013 di Semarang. Semangat pemangku kepentingan daerah ternyata tak surut meskipun pembangunan sarana SANIMAS di daerah asal peserta sudah selesai sesuai dengan target. Peserta menyadari bahwa keberlanjutan sarana dan pengelolaannya oleh masyarakat merupakan hal yang justru mendesak dan tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan tahapan konsruksi itu sendiri.

Dalam lokakarya ini, peserta menerima paparan terkait keberlanjutan Program AMPL Berbasis Masyarakat serta review capaian kinerja program sanimas yang disampaikan oleh Kepala Harian Pokja AMPL Nasional, BORDA serta narasumber dari Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Kementerian Pekerjaan Umum. Seluruh narasumber menyampaikan bahwa sanimas dinilai berhasil dan mengalami perkembangan yang sangat signifikan dibandingkan dengan pertama kali diuji coba di 6 kota/kabupaten pada tahun 2003. Hingga awal tahun 2013, sudah ada sebanyak 573 lokasi SANIMAS yang tersebar di seluruh Indonesia dan akan terus berkembang pesat hingga tahun 2015. Isu yang menarik dari hasil evaluasi di tingkat pusat adalah pilihan opsi teknologi ternyata menyumbang andil yang sangat besar dalam menentukan tingkat keberlanjutan sarana. Fakta di lapangan, SANIMAS dengan IPAL komunal perpipaan ternyata memiliki tingkat keberlanjutan yang lebih dibandingkan dengan sarana MCK+.

Peserta daerah juga diberi kesempatan untuk belajar dari peserta daerah lainnya yang ternyata memiliki inovasi berbeda-beda dalam menjalankan program SANIMAS. Seperti halnya kisah keberhasilan Kota Mojokerto yang dengan MCK+ SANIMAS-nya mampu menyediakan ruang publik sebagai pusat aktifitas sosial masyarakat dan perpustakaan. Lain halnya dengan Kabupaten Sleman, yang dengan SANIMAS berhasil mentransformasi kawasan padat kumuh miskin (PAKUMIS) menjadi desa wisata lingkungan. Pada sesi akhir, peserta ditantang komitmennya untuk merealisasikan strategi keberlanjutan pasca konstruksi SANIMAS yang sebelumnya telah dirumuskan secara partisipatif dalam diskusi fokus kelompok.(Louise Desrainy)

Share