Kejar Target MDGs, Pemerintah Jalin Kerjasama Dengan Media

28 Februari 2013
Dibaca : 1554 kali

Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan besar dalam penyediaan air minum aman dan sanitasi layak.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2011, cakupan sanitasi layak nasional baru mencapai angka 55,60%.

Padahal, bila mengacu pada target MDGs 2015 cakupan sanitasi layak di Indonesia harus mencapai 62,41%. Artinya, masih ada kekurangan 6,81% untuk mencapai target tersebut.

Berangkat dari itu, rasanya wajar bila kini ada banyak upaya yang dilakukan berbagai pihak terkait pembangunan air minum dan sanitasi untuk mengejar ketertinggalan ini.

Salah satunya seperti, menjalin kemitraan dengan media melalui workshop “Citizen Journalism untuk Akselerasi Perubahan Perilaku Sanitasi Total Berbasis Masyarakat” yang diadakan pada 27-28 Februari 2013.

Pelatihan yang diinisiasi oleh High Five dan dilaksanakan di Hotel Royal Bogor ini dihadiri oleh sejumlah pihak. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, rekan jurnalis dari sejumlah media, hingga beberapa perwakilan masyarakat yang peduli terhadap pembangunan sektor air minum dan sanitasi.

Dalam sambutannya, pihak High Five, yang diwakili Asep M Mulyana mengatakan, pelatihan ini ditujukan sebagai kontribusi nyata dalam mendukung program nasional pemerintah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

“Adapun langkah kerjasama dengan media ini diambil karena kami sadar betul bahwa media memiliki peran penting dalam membangun opini dan mendorong tumbuhnya kesadaran pentingnya praktek higiene dan sanitasi terutama dikalangan masyarakat,” ungkapnya. 

Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat menjadi wadah, tempat berbagi pengalaman dan informasi terkait air minum dan sanitasi khususnya bagi para jurnalis/wartawan.

Di sisi lain, dalam acara talkshow, Kasubdit Persampahan dan Drainase, Direktorat Permukiman dan Perumahan, Kementerian Bappenas, Laisa Wahanudin mengatakan bahwa untuk mencapai target MDGs perlu perhatian dan kerja keras dari semua pihak. “Pasalnya, air minum dan sanitasi adalah urusan bersama bukan lagi urusan perorangan maupun instansi tertentu saja,” ungkapnya.

Wahanudin menyampaikan, walaupun masih ada 6,81 persen lagi angka yang perlu dikejar, namun pemerintah tetap optimis bahwa target MDGs 2015 dapat tercapai.

Menurut dia, untuk mencapai kesuksesan program MDG's terkait air minum dan  sanitasi, pihaknya berharap pemerintah daerah bisa ikut terlibat dan berkerjasama dengan lembaga peduli lingkungan untuk menyadarkan warga masyarakat.

Selain itu, peran eksekutif dan legislatif diharapkan juga dapat membantu tercapainya program MDG's sesuai target.

 “Tidak lupa peran media juga sangat diharapkan. Sebab, media memiliki peran yang cukup besar dan penting dalam mempengaruhi masyarakat dalam perubahan perilaku hidup bersih dan sehat,” katanya.

Sementara itu, Direktur Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, Wilfried H Purba mengungkapkan, dengan dukungan berbagai program perbaikan air minum dan sanitasi yang telah dilakukan pemerintah seperti STBM, PPSP, Pamsimas maupun Sanimas  atau berbagai program yang diusung pihak lain optimisme pencapaian target MDGs rasanya bisa terpenuhi.

“Keyakinan ini didasari oleh banyaknya masyarakat yang kini mulai berubah kepada perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mulai tidak buang air besar sembarangan, buang sampah sembarangan dan rajin cuci tangan pakai sabun,” ujarnya.

Berdasarkan data terakhir yang dimilik Kemeterian Kesehatan, target STBM 2012 telah tercapai. Malah, target dari 11.000 desa yang terintervensi STBM ternyata telah berhasil terlampaui hingga 11.165 desa pada akhir tahun lalu. “Sehingga berangkat dari keberhasilan tersebut pada 2013 ini target desa STBM pun tingkatkan  menjadi 16.000,” paparnya.

Tetapi, harus diingat untuk mendorong pembangunan sektor air minum dan sanitasi Indonesia, masyarakat benar-benar perlu dilibatkan secara langsung. “Karena, melalui keterlibatan tersebut diharap mereka bisa terpicu lebih kuat lagi dalam merubah perilaku higiene,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan, bila perkembangan kondisi air minum dan sanitasi kedepannya bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan seperti saat ini, rasanya bukan hal mustahil pencapaian MDGs bisa berjalan lancar.

“Melalui acara inilah diharapkan kedepannya kerjasama semua pihak bisa terjalin lebih erat lagi. Sehingga, dapat menjadi langkah nyata dalam mencapai MDGs yang memang masih perlu kerja keras,” pungkasnya. Cheerli

Share