NTB Berikan Reward 1,5M Pada Desa STBM
19 Maret 2013
Dibaca : 1761 kali
Perbaikan sanitasi di Indonesia terus berkembang positif. Buktinya,
sejumlah upaya semakin banyak dilakukan oleh berbagai pihak.
Salah satunya, seperti pemberian reward yang dilakukan oleh pemerintah
daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) kepada desa STBM yang ada di
wilayahnya.
Hingga kini,belum banyak memang pemerintah daerah yang menganggarkan
reward bagi desa yang berhasil memperbaiki kondisi sanitasi dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Tetapi,dengan kisah sukses yang berhasil dituai NTB, gagasan pemberian
reward tersebut rasanya bisa dijadikan satu contoh efektif yang dapat
ditularkan oleh berbagai pihak terkait pembangunan sanitasi.
Husni Thamrin, Bappeda NTB menyatakan, bukan hanya mempercepat perbaikan
sanitasi saja, adanya reward ini juga berhasil memicu masyarakat untuk
merubah perilaku hidup bersih dan sehat.
"Bahkan, berkat adanya reward tersebut para perangkat desa juga semakin
semangat untuk memperbaiki kondisi sanitasi di daerah mereka
masing-masing," ujarnya pada acara Scalling Up Total Sanitation and
Sanitation Marketing in Indonesia yang diadakan Water Sanitation Program
(WSP), Bank Dunia, Jakarta (19/3).
Dalam presentasinya, Husni menyampaikan bahwa untuk desa dengan sanitasi
baik yang sudah terbebas dari buang air besar sembarangan pemerintah
NTB akan memberikan reward sebesar Rp10 juta/desa.
Sedangkan, untuk kecamatan yang berhasil mengadakan deklarasi
ODF(deklarasi stop buang air besar sembarangan) akan diberikan reward
sebesar Rp50juta.
"Secara keseluruhan pada tahun 2013 ini kami menyiapkan dana reward
sebesar 1,5M untuk 10 Kabupaten/Kota yang ada tersebar di wilayah NTB,"
terangnya.
Menurutnya,reward tersebut hanya boleh digunakan khusus untuk
pembangunan maupun perbaikan kondisi sanitasi. Diantaranya seperti untuk
membangun toilet, memperbaiki sarana sanitasi dan juga untuk pembiayaan
perawatan sarana.
"Selain, untuk peningkatan kualitas sanitasi dana ini tidak boleh
dipakai sama sekali. Bahkan, bila ada pihak yang berani menggunakan dana
tersebut selain untuk perbaikan sanitasi maka akan ada sangsi tegas
dari Pemerintah NTB " tuturnya.
Husni memaparkan,pembangunan sanitasi di NTB tidak serta merta berjalan
lancar dan menuai sukses seperti saat ini. "Tapi kami sangat bersyukur
karena banyaknya dukungan dari semua pihak,baik pemerintah pusat maupun
lembaga donor akhirnya kondisi sanitasi NTB bisa berjalan baik,"
ungkapnya.
Pada 2013 ini berkat adanya dukungan tersebut setidaknya jumlah capaian
desa SBS (Stop Buang Air Sembarangan) telah mencapai 69 desa di 2
kecamatan. Selain itu, wirausaha sanitasi pun telah berkembang di hampir
seluruh Kabupaten/Kota yang ada di NTB.
"Akses sanitasi sehat NTB pun telah meningkat menjadi 68,91 persen," kata Husni.
Lebih lanjut, dia memaparkan bahwa pihaknya terus optimis akan
perkembangan kondisi sanitasi di NTB. "Oleh karena itu,pada tahun ini
kami,pemerintah NTB menargetkan 313 desa dan 11 kecamatan bisa melakukan
ODF dan 80% Kepala Keluarga (KK) sudah memiliki jamban sehat,"
tambahnya.
Adapun sejumlah strategi yang dilakukan untuk mencapai target tersebut
ialah dengan mengadakan berbagai pelatihan dan pemicuan terkait STBM
maupun wirausaha sanitasi di tingkat Provinsi.
"Selain itu,kami juga akan mengadakan kegiatan monitoring dan tentunya
memberikan lebih banyak reward terhadap para pihak yang memiliki
kontribusi positif terkait perbaikan sanitasi di NTB," pungkasnya.
(Cheerli)