Pemerintah Anggarkan 300 Miliar untuk Solusi Darurat Banjir

21 Januari 2013
Dibaca : 1292 kali

Awal 2013 masyarakat Indonesia, terutama warga ibukota kembali harus melenan kepaitan akibat bencana banjir yang lagi-lagi melanda Tanah Air. Bahkan, hampir sebagian besar wilayah Jakarta dari timur hingga selatan dikabarkan rata dengan air.

Terlebih, banjir kali ini bukan hanya menimpa daerah pinggiran kali maupun  kawasan rawan banjir saja, melainkan juga melanda jalan protokol seperti Thamrin dan Sudirman, serta istana negara. Kejadian ini pastinya sangat disesalkan. Pasalnya, akibat banjir tersebut transportasi dan perekonomian ibukota diperkirakan lumpuh total.

Sejumlah solusi pun terus diupayakan berbagai pihak untuk mengatasi masalah dan dampak bencana banjir yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Minggu (20/01/13) kemarin, dalam jumpa pers yang digelar di tepi Sungai Ciliwung, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan akan mengalokasikan anggaran hingga 300 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk penambahan MCK mobil darurat dan pompa untuk membuang air yang menggenang. 

 Seperti yang dilansir Kompas.com, di sela kunjungannya di pengungsian warga yang berlokasi di GOR Otista, Presiden SBY mengatakan, saat ini, di tengah banjir yang mulai menyusut, para pengungsi membutuhkan fasilitas mandi cuci kakus atau MCK mobile. Berdasarkan laporan yang diterimanya, fasilitas tersebut masih sangat kurang dan harus segera ditambah. "Kita berencana menambah 50 MCK mobile yang bisa digelar di manapun yang diperlukan," katanya.

Selain fasilitas MCK, Presiden SBY juga berencana menambah jumlah pompa untuk mempercepat surutnya air yang menggenangi permukiman warga. Karena seringkali banjir datang mengejutkan, menimbulkan korban, lantaran jumlah pompa belum mencukupi. "Itu yang kita perlukan, kita alokasikan anggaran sekitar Rp 300 miliar," ujar Presiden.

Keputusan Presiden SBY mengusung sejumlah solusi darurat tersebut merupakan hasil rapat koordinasi bersama sejumlah instansi dan pejabat terkait. Di antaranya Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, perwakilan DPR RI, dan perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sebelumnya, untuk rencana jangka menengah, Presiden juga telah memutuskan membuat sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT). Rencana ini diperkirakan selesai di pertengahan 2014 dengan sokongan dana Rp 500 miliar dari Pemerintah Pusat. Selain itu, normalisasi sungai juga akan dilakukan, dengan estimasi biaya sekitar Rp 1,2 triliun dari APBN dan APBD DKI Jakarta. 

 

Upaya Serentak Tanggap Darurat 

Banjir yang menerpa wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak hari Kamis dini hari (17/01/13) lalu, menurut BNPB telah menelan korban jiwa hingga 20 orang, serta menyebabkan 18.018 jiwa harus meninggalkan rumahnya dan tinggal di 75 lokasi pengungsian yang tersebar di lima wilayah Jakarta. 

Berbagai upaya dilakukan sejumlah pihak untuk bersama- sama menanggulangi bencana ini. Kementerian Pekerjaan Umum misalnya, telah kerahkan Satgas Tanggap Darurat Bencana tuk inisiasi sejumlah upaya penanganan banjir.

Upaya PU diantaranya sediakan dua mobil tangki air kapasitas 4000 liter, MCK mobile di Kampung Pulo, Jatinegara dan Rawajati, Pengadegan, dan alat berat dari Balai Besar Ciliwung Cisadane yang berhasil dimanfaatkan bersama tim gabungan PU, DKI dan TNI  menutup jebol Banjir Kanal Barat. 

Sementara itu, Kementerian Kesehatan melalui Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK) juga diketahui telah memberikan 10 ton Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)  untuk didistribusikan kepada pengungsi banjir di wilayah DKI Jakarta. Pendistribusian MP-ASI itu adalah sebagai bentuk tanggap darurat bencana akibat banjir yang melanda Jakarta sejak Kamis pagi dan melumpuhkan sebagian besar daerah Jakarta

Sedangkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dalam salah satu kesempatan menambahkan, pihaknya akan membenahi sistem drainase ibu kota. "Itu akan kita segera bahas setelah banjir ini rampung," tuturnya. 

 

Nissa Cita/Cheerli dari berbagai sumber

Share