Sahabat Air dan Sanitasi, Peduli Air dan Sanitasi Sejak Dini

14 Maret 2016
Dibaca : 1926 kali

Forum Komunikasi Pengelolaan Kualitas Air Minum Indonesia (FORKAMI) menggelar kegiatan Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Program Sahabat Air dan Sanitasi (SAS) pada 24 Februari 2016. Program SAS yang bertujuan untuk menciptakan agen-agen perubahan cilik perduli terhadap pelestarian lingkungan dan sanitasi telah memasuki periode ke-7 sejak 2009.

Di periode ini sebanyak 48 Sekolah Dasar yang tersebar di Provinsi DKI Jakarta dan Kota Depok turut serta di dalamnya atau meningkat dari 36 Sekolah Dasar Provinsi DKI Jakarta di periode sebelumnya. Bertempat di Gedung Gelanggang Remaja, Pulogadung, Jakarta Timur, antusiasme terlihat begitu besar dari para agen perubahan cilik beserta guru pendamping mereka dalam acara yang didukung oleh Johnson-Johnson ini.

Serangkaian Program SAS terdiri dari beberapa tahap seperti seleksi SAS yakni setiap sekolah memberikan rekomendasi siswa untuk dijadikan SAS lalu diseleksi oleh FORKAMI memilih 5 siswa per sekolah dengan tes pengetahuan air dan sanitasi serta presentasi kandidat SAS di depan teman-teman sekolahnya. Setelah melewati tahap awal, para kandidat SAS mendapatkan bimbingan fasilitator berupa teknik motivasi dan kampanye dengan tujuan untuk memfasilitasi dan mengembangkan informasi tentang air dan sanitasi.

Tahap selanjutnya adalah pendampingan materi air dan sanitasi yang meliputi manfaat air, sumber air, siklus air, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan sebagainya. Pendampingan diberikan dengan berbagai metode seperti puppet show, ular tangga, kartu jalur dan lainnya. Tak hanya itu, para agen perubahan cilik juga berkampanye kepada teman di sekitarnya terutama di lingkungan sekolah dengan mengunjungi setiap kelas maupun berkampanye setiap senin pada saat upacara bendera.

Dalam kegiatan Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Program Sahabat Air dan Sanitasi (SAS) ini juga diramaikan oleh berbagai hiburan yang dipersembahkan oleh para siswa di antaranya lenong Betawi bertemakan sampah hingga presentasi tentang menjaga kelestarian air serta lingkungan. Ketua Umum FORKAMI, Abdullah Muthalib dalam sambutannya mengatakan pihaknya berharap setelah program SAS berakhir, sekolah terus menerapkan program yang telah diberikan secara mandiri dan berkesinambungan. (Rini Harumi)

 


Share