Sanitasi Buruk = Ancaman

22 November 2012
Dibaca : 1282 kali

Aminata Rabo, dari Burkina Faso, Afrika. Wanita ini kehilangan kedua anaknya karena diare kronis dan malaria yang disebabkan karena buruknya kondisi sanitasi di daerahnya.

 

Sebagaian dari Anda mungkin sedikit mengerutkan dahi saat membaca judul tulisan diatas. Hal ini dapat dimengerti, karena sampai sekarang kondisi sanitasi masih dianggap sebagai urusan belakang yang tidak begitu krusial dan penting untuk diperhatikan.

Tetapi tahukah Anda pandangan tersebut ternyata salah. Pasalnya, WaterAid, salah satu LSM internasional melaporkan bahwa buruknya kondisi sanitasi dapat mengancam hidup orang banyak, terutama kalangan wanita dan balita.

Seperti yang dikutip dari voiceofamerica.com, WaterAid memprediksikan bahwa hingga kini  hampir 1 milliar lebih wanita di dunia tidak memiliki akses sanitasi aman.  Di mana, hal itu dapat menempatkan wanita pada sejumlah risiko besar mulai dari pelecehan seksual, beban psikologis, hingga ancaman penyakit.

Berdasarkan survey yang dilakukan WaterAid, dengan kondisi sanitasi buruk yang ada di Afrika terpaksa membuat pelajar perempuan harus putus sekolah saat mereka pubertas. Hal itu karena tidak adanya tempat aman untuk mencuci pembalut saat  menstruasi datang.

Sedangkan, dari hasil pengamatan di Laos dan Nigeria menunjukkan bahwa  kondisi sanitasi buruk membuat sebagain wanita yang ada di sejumlah kawasan kumuh pada dua negara tersebut harus rela mendapatkan pelecehan verbal, intimidasi, hingga ancaman fisik. Bahkan, kejadian serupa juga terjadi di Kenya dan Uganda.

Sementara itu, di beberapa negara miskin dengan akses toilet minim para wanita harus menunggu malam datang untuk melakukan aktivitas buang air besar yang pastinya mengancam kesehatan, keamanan dan keselamatan diri.

Barbara Frost, Ketua Executive WaterAid menuturkan, adanya kondisi tersebut seharusnya dapat mendorong pemerintah dari berbagai negara untuk berinvestasi lebih banyak lagi dalam sanitasi.

“Sebab, selain dapat menyelamatkan masyarakat dari ancaman penyakit, investasi di bidang sanitasi juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan yang nantinya berdampak pada perkembangan  ekonomi kearah lebih baik,” ungkapnya.

Keterbatasan akses sanitasi aman ditambah dengan buruknya kondisi sanitasi disuatu negara memang dapat menjadi satu ancaman yang sangat mengerikan. Faktanya, WaterAid menunjukkan setiap hari setidaknya ada 2000 ibu harus rela kehilangan anak akibat penyakit yang ditularkan melalui air.

Bahkan, lebih parah dari itu para ibu juga terpaksa harus tinggal dirumah dan izin bekerja hanya untuk menjaga anaknya yang terkena sakit diare yang disebabkan karena kondis air minum dan sanitasi yang buruk.  

Kondisi ini tentunya sangat memprihatikan, jadi tidak salah bila sejak saat ini seharusnya sanitasi dapat menjadi isu utama yang menjadi perhatian banyak pihak. Hingga 2012 ini WaterAid diketahui telah memiliki program perbaikan air minum dan sanitasi di 27 negara dunia termasuk di kawasan Afrika dan Asia. Cheerli

Share