Soal Sanitasi, Pemkab Tanjabtim akan Lakukan Studi EHRA

Sumber:metrojambi.com - 29 April 2013
Kategori:Sanitasi


Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) menaruh perhatian serius terhadap permasalahan sanitasi di daerah tersebut. Terkait hal ini, pada tahun 2013 ini Pemkab Tanjabtim melalui Dinas Kesehatan setempat akan melakukan studi Environmental Health Risk Asessment (EHRA), atau penilaian resiko kesehatan lingkungan. 

Tujuan dari studi ERHA ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai fasilitas sanitasi dan perilaku yang beresiko terhadap kesehatan berdasarkan data primer. Ini dikatakan Kepala Bidang P3PL Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjabtim, Jaipatul, saat dikonfirmasi. 

“Saat ini kita masih dalam tahap persiapan. Tim pengawas survei yang terdiri dari instansi terkait sudah dibentuk, dan akan dilanjutkan dengan pelatihan bagi supervisor dan kader di lapangan,” kata Jaipatul. 

Adapun manfaat dari survei ini, sambung Jaipatul, adalah dapat digunakan sebagai salah satu bahan untuk menyusun buku putih sanitasi dan penusunan Strategi Senitasi Kabupaten (SSK). Dikatakannya, survei akan dilakukan diseluruh desa di Kabupaten Tanjabtim, dengan mengambil 40 sampel rumah tangga. 

Ditambahkannya, ada beberapa criteria penilaian yang dilakukan, diantaranya soal air minum rumah tangga, jamban, limbah rumah tangga, drainase, sampah, serta perilaku hidup bersih dan sehat. “Untuk itu kita sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat dalam meberikan data yang benar, sehingga nantinya setelah dilakukan entri data dan analisa, dapat menghasilkan data yang akurat, sehingga penyusunan strategi sanitasi kabupaten benar-benar akurat,” jelas Jaipatul. 

Lebih lanjut Jaipatul mengatakan, setelah dilakukan survei dan entri data, kegiatan EHRA akan dilanjutkan dengan penyusunan buku putih, yang tentunya harus dilakukan seminar dari hasil data survei yang telah dilakukan. “Sebenarnya kegiatan ini masih banyak lagi,” ujarnya. 

Selain dukungan dari masyarakat, Jaipatul mengatakan dukungan dari stackholder juga sangat penting, karena studi ini sangat berhubungan erat dengan stackholder yang ada. Para enumerator atau kader kesling yang akan melakukan survei dilapangan nantinya, kata Jaipatul, akan didampingi oleh suverpisor yang ada disetiap kecamatan yang bertujuan untuk memantau pengambilan data. 

“Survei ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari semua pihak, baik pihak desa atau kelurahan, kecamatan, stackholder dan masyarakat. Dengan adanya data ini, nantinya dapat disusun buku putih dan Strategi Sanitasi Kabupaten yang berdasarkan pendekatan program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP),” tandasnya. 


Post Date : 30 April 2013