20 Desa Deklarasi SBS Serentak

14 Mei 2013
Dibaca : 1283 kali

Selasa, 07 Mei 2013 09:30

Komitmen stop buang air besar sembarangan ini diharapkan dapat berkembang ke desa-desa lainnya. 

Lahat - Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) merupakan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat yang sangat penting di masyarakat dalam menurunkan tingkat penyakit diare dan kematian ibu dan anak. Ini dibuktikan oleh pemerintahKabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan melalui Program PAMSIMAS. 

Sebanyak 20 desa yaitu Desa Padang Bindu, Ngalam Baru, Sadan, Muara Gula, Bandar Jaya, Wanaraya, Muara Cawang, Marga Mulya, Datar Serdang, Sido Makmur, Suko Harjo, Cempaka Sakti, Suka Makmur, Kencana Sari, Purbamas, Banyumas, Linggar Jaya, Talang Baru, Talang Padang dan Desa Purwaraja, melaksanakan Deklarasi SBS secara bersamaan, pada Sabtu, 4 Mei 2013 kemarin di SDN 15 Desa Linggar Jaya, Kecamatan Kikim Timur. 

 

Acara tersebut dihadiri Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan drh. Wilfried H. Purba, Bupati Lahat Syaifuddin Aswari, PIU Komponen B Kementerian Kesehatan, Roeberjie, Dinas Kesehatan Prov Sumatera Selatan Martindra dan staff, serta Asosiasi SPAMS Kab Lahat.

Tidak ketinggalan masyarakat Desa Linggar Jaya dan masyarakat dari desa Kec Kikim Timur yang sangat antusias mengikuti prosesi kegiatan deklarasi. 

Proses pelaksanaan deklarasi ini juga diiringi dengan kebudayaan daerah Kab Lahat, dengan ditampilkannya Tari Erai-Erai dan juga dilakukan demo CTPS serta kegiatan Posyandu. 

Seluruh masyarakat yang hadir menyambut baik adanya deklarasi yang diucapkan oleh seluruh kepala desa yang hadir. Komitmen stop buang air besar sembarangan ini diharapkan dapat berkembang ke desa-desa lainnya. 

Kepala Desa Linggar Jaya, Juhaidir mengatakan bahwa, masyarakat Desa Linggar Jaya sangat bersyukur telah SBS. Padahal dulu, masyarakat banyak yang BAB di kebun, sungai di sekitar pemukiman, sehingga tingkat penyakit diare tinggi. 

Dengan adanya program PAMSIMAS melalui pemicuan CLTS yang dilakukan oleh Sanitarian, Bidan Desa, Fasilitator Masyarakat, Kepala Desa, dan perangkat desa secara berkesinambungan, melalui kegiatan pendampingan ke masyarakat, warga kini sadar betapa pentingnya BAB pada tempatnya dan cuci tangan pakai sabun setelah BAB. 

Masyarakat dari 20 desa yang melakukan deklarasi tersebut, terdiri dari desa masyarakat lokal dan desa eks transmigrasi, dimana saat ini, penduduknya telah bercampur berbagai macam suku, baik masyarakat lokal maupun masyarakat pendatang dari Pulau Jawa. 

Akses awal terhadap jamban sehat rata-rata dari 20 desa tersebut adalah, 10% sampai dengan 50%. Dalam proses pencapaiannya menuju SBS 100%, tidak dipungkirim berbagai macam kendala dan tantangan harus dihadapi, terutama kebiasaan masyarakat yang beragam, sehingga waktu pencapaiannya berbeda-beda.

Tetapi hal ini tidak menyurutkan niat pendamping untuk mewujudkannya. Bahkan pemerintah kabupaten juga sangat mendukung kegiatan sanitasi ini dengan adanya pemberian kloset secara gratis.

Wilfried H. Purba, dalam sambutannya mengatakan, dengan adanya pendekatan STBM melalui metode pemicuan ini, akan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap jamban, khususnya masyarakat Kab Lahat. 

 

Ia berharap, tenaga kesehatan Puskesmas dapat terus melakukan pendampingan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat tidak kembali buang air besar sembarangan lagi. Wilfried juga mendukung adanya gerakan 1000 jamban, yang dilakukan pemerintah Kab Lahat untuk mendorong masyarakatnya dapat segera SBS secara menyeluruh. (Diambil dari situs www.pamsimas.org Ditulis : Teddy Sister - mantan TA HH PMAC Sumatera Selatan-Rita)

Share