Berakhirnya Perhelatan Rakornas STBM II tahun 2014

09 September 2014
Dibaca : 1017 kali

Rakornas STBM, 3 – 5 September 2014, yang diselenggarakan di Ancol selama 3 hari, telah selesai dilaksanakan. Berbagai aktivitas hingga diskusi tematik juga telah dilakukan oleh para peserta dengan menghasilkan beberapa kesimpulan dan masukan yang sangat berguna.

Beberapa kesepakatan telah dihasilkan dalam perhelatan nasional tersebut. Dihadiri oleh perwakilan dari 34 Provinsi, Rakornas STBM II banyak menghasilkan masukan-masukan yang sangat berguna dalam strategi pengembangan STBM ke depannya. Seperti yang diungkap oleh Direktur Penyehatan Lingkungan Wilfred H Purba dari Kementerian Kesehatan.

“Proses Rakornas II STBM telah mendorong keterbukaan berbagai pihak dalam mensinergikan STBM pada program-program sanitasi, serta menghasilkan rekomendasi yang akan menjadi dasar arahan garis besar pelaksanaan STBM di daerah”, terang Wilfred Purba dalam acara penutupan Rakornas STBM II.

Paparan kesimpulan Rakornas STBM II oleh Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Wilfred H Purba

Kontribusi dari 34 provinsi selama Rakornas STBM II, menurut Wilfred H Purba, juga memberikan inspirasi dan semangat selama acara berlangsung.

“Kehadiran 34 provinsi memberikan inspirasi dan semangat terutama kepada stakeholder pusat untuk terus berupaya mendukung pencapaian target universal sanitasi 2019” tambah Wilfred H Purba dihadapan peserta Rakornas STBM II.

Selain itu, ada beberapa hal, yang menurut Wilfred Purba harus menjadi perhatian bersama. Hal tersebut terkait dengan penguatan di bidang kelembagaan, pembiayaan, sinergi lintas sektor/program dan pengembangan metodologi. Salah satu langkah konkritnya adalah dengan memasukkan STBM dalam agenda-agenda pembangunan di daerah hingga desa.

“STBM bukan proyek, namun pendekatan yang bisa masuk ke berbagai program. STBM juga harus fokus pada pemberdayaan unggulan yang memiliki karakter dan metode spesifik untuk mempercepat peningkatan capaian akses universal bidang sanitasi”, jelas  Wilfred Purba.

Gelar Penghargaan dan Konvensi Rakornas STBM II

Pada malam sebelumnya, juga digelar gala dinner yang dipandu oleh Mayong Suryo Laksono, dimana menghadirkan hiburan tradisional Seni Pertunjukan Calung bersama “Kang Hebring”. Dengan gaya jenaka, Kang Hebring mengkampanyekan STBM dihadapan para peserta Rakornas, membuat suasana gala dinner menjadi lebih  meriah.

Selain pertunjukan jenaka dari Kang Hebring, pada gala dinner juga terdapat penyerahan penghargaan untuk lomba poster STBM. Berhasil menjadi pemenang adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jawa Timur. Khusus untuk Jawa Timur mendapat penghargaan khusus desain poster terbaik.

Penghargaan Lomba Poster STBM diraih oleh Provinsi NTB, Provinsi Sumatera Barat, dan Provinsi Jawa Timur

Dalam penutupan Rakornas STBM II juga terdapat pembacaan konvensi Ancol Rakornas II STBM yang dibacakan oleh perwakilan peserta dari Kalimantan Tengah, Dr. Endang Narang. Secara garis besar isi konvensi tersebut adalah mengenai strategi serta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk merawat dan mengelola dinamika serta berbagai inovasi yang telah terbangun dalam mendukung perwujudan akses universal sanitasi Indonesia tahun 2019. Setelah pembacaan naskah konvensi, dilakukan penandatanganan secara simbolis oleh Kadis Kesehatan Provinsi NTB Drg. Eka Junaidy dan Sekretaris Bappeda Provinsi Kalimantan Timur H. Nazrin.

Sambutan selanjutnya adalah sambutan dari Dirjen PMD kementerian Dalam Negeri Ir. Tarmizi A Karim, Msc. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa pentingnya untuk bisa menumbuhkan kesadaran dalam diri masyarakat untuk bisa berbuat lebih baik dalam pembangunan sanitasi.

Pemukulan gong oleh Dirjen PMD Kementerian Dalam Negeri  Ir. Tarmizi A Karim, Msc, dalam prosesi penutupan Rakornas STBM II, 3-5 September 2014, Hotel Discovery, Ancol.

“Partisipasi tumbuh saat muncul kesadaran. Maka jika ingin ada partisipasi dari masyarakat, tumbuhkanlah kesadaran mereka”, kata Tarmizi A Karim dalam sambutannya.

Menumbuhkan kesadaran ini, menurut Tarmizi A Karim, sangat mungkin dilakukan oleh STBM. Dengan pendekatan menggunakan hati, STBM sangat mampu membangun kesadaran dalam masyarakat mengenai pentingnya menjaga sanitasi lebih baik.

Puncak acara adalah prosesi penutupan yang dilakukan langsung oleh Dirjen PMD Kementerian Dalam Negeri Tarmizi A Karim yang ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 3 kali. Rozi Kurnia

Share