Pemerintah Terus Dorong STOP BABS di Tingkat Kabupaten : Sosialisasi - Peluncuran Kerjasama RI - UNICEF Didukung oleh Bill and Melinda Gates Foundation

23 Januari 2013
Dibaca : 1660 kali

Makassar – 1072 hari lagi menjelang tenggat waktu pencapaian target MDG. Berbagai hal sudah dilaksanakan untuk memenuhi target ini, namun masih perlu upaya lebih intens. Perbandingan antara target MDG di sektor sanitasi tahun 2015 (62,41%) dengan status pencapaian hingga tahun 2011 (55,6%) menunjukkan gap yang tidak begitu mengkhawatirkan.

Tetapi, masih terdapat disparitas signifikan bila membandingkan antara data akses di perkotaan dan perdesaan. Akses terhadap sanitasi layak di perkotaan telah mencapai 72,54 persen sedangkan di perdesaan baru 38,97 persen. Belum lagi fakta bahwa masih sekitar 60 juta penduduk Indonesia yang melakukan praktek buang air besar sembarangan. Bahkan, Indonesia masih dikategorikan sebagai negara tertinggi kedua, setelah India, yang masih melaksanakan buang air besar sembarangan. Itulah sebabnya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) hingga saat ini menjadi salah program prioritas nasional Pemerintah. Program ini telah dilakukan bersama dengan dukungan dari berbagai mitra pembangunan.

Kementerian Kesehatan (bersama Pokja AMPL) bekerja sama dengan UNICEF Indonesia, melalui pendanaan dari Bill and Melinda Gates Foundation, bertekad untuk menghapuskan BABS. Demikian yang disampaikan dalam acara Sosialisasi dan Peluncuran Program Nasional STOP BABS Tingkat Kabupaten di Makassar, 23-24 Januari 2013. Proyek kerjasama dengan pendanaan Gates Foundation ini bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi dengan memberikan program sanitasi yang berkelanjutan, menjalankan serta mendokumentasikan berbagai praktik dan pengalaman berdasarkan pelaksanaannya.

Proyek ini akan berjalan selama tiga tahun, dimulai dari Januari 2013 hingga Desember 2015. Proyek ini akan dilaksanakan di 4 propinsi (Papua Barat, Papua, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur) dan 7 kabupaten yaitu Sorong, Jayapura, Luwu Utara, Barru, Takalar, Alor dan Sumba Timur). Diperkirakan proyek ini akan berdampak langsung pada peningkatan akses sanitasi bagi sedikitnya 80.000 rumah tangga.

Workshop yang diselenggarakan di Hotel Mercure, Makassar  ini dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Pusat dan Pokja AMPL (Bappenas dan Kementerian Kesehatan), Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten, fasilitator, dan UNICEF Jakarta, UNICEF Bangkok serta UNICEF New York. Hingga akhir lokakarya ini diharapkan para peserta dapat memahami mekanisme dan pembagian peran dalam proyek ini serta dapat memberikan kontribusi dalam menyusun rencana implementasi dalam pencapaian target di setiap kabupaten dan propinsi yang menjadi sasaran lokasi.

 

Maraita Listyasari

Share