Menjalin Sinergi Untuk Percepatan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum

26 September 2013
Dibaca : 1106 kali

Pembangunan sanitasi dan air minum di Indonesia bisa dikatakan telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini terbukti dari makin tingginya angka capaian pemenuhan kebutuhan sanitasi dan air minum layak untuk masyarakat.

Data Badan Pusat Statistik menyatakan angka capaian sanitasi layak di Indonesia telah mengalami peningkatan dari sebesar 51.19% pada 2009 menjadi 55,60% pada 2011. Hal ini menunjukkan bahwa telah ada peningkatan akses layanan terhadap masyarakat terkait sanitasi layak.

Selain itu, adanya sejumlah program pembangunan yang diinisiasi oleh pemerintah juga kian mendorong munculnya perbaikan kondisi sanitasi dan air minum yang ada saat ini.

Untuk lebih mempercepat pembangunan sanitasi di Indonesia dalam waktu dekat ini Pokja AMPL mengadakan Lokakarya Sinergi dan Sinkronisasi Program AMPL yang berlangsung pada 24 September 2013 di Hotel Royal Kuningan, Jakarta.

Dalam sambutannya, Direktur Permukiman dan Perumahan, Nugroho Tri Utomo menerangkan, tujuan diadakannya acara ini ialah sebagai ajang penyamaan persepsi dan tempat bertukar informasi semua para pelaku pembangunan air minum dan sanitasi.

“Acara ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dan juga komitmen semua pihak dalam pembangunan sanitasi di Indonesia. Sehingga, kedepannya semakin banyak lagi masyakat yang bisa terpenuhi akses terhadap sanitasi dan air minum layak,” katanya.

Menurut Nugroho, kebutuhan sanitasi cukup besar sehingga butuh peran serta dari berbagai pihak. Saat ini, dari sisi APBD  sumber pendanaan sanitasi pada 2010 lalu berada dibawah 0,5%. Sedangkan, dari sisi APBN  sumber pendanaan  baru mencapai 15.800/kapita. “Angka ini tentunya masih perlu ditingkatkan, karena dengan kondisi sanitasi yang ada saat ini dibutuhkan anggaran sebesar 35.000-50.000/kapita per tahun,” tuturnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, selain dari sisi pemerintah, masyarakat juga merupakan sumber pendanaan yang penting. “ Setidaknya sampai saat ini masyarakat telah berkontribusi sekitar 85% dari kebutuhan sanitasi,” ungkap Nugroho.

Sementara itu, Handy Legowo, Kementerian Pekerjaan Umum mengatakan, melalui lokakarya ini diharapkan akan terjalin sinergi yang lebih kuat lagi antara semua pihak.

Sebagai payung dari semua program sanitasi, Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) diharapkan dapat menjadi ruang bagi pemerintah Kabupaten/Kota dalam pengarusutamaan pembangunan sanitasi yang terintegrasi diantara berbagai program sanitasi yang telah ada. Sehingga kedepannya perbaikan kondisi sanitasi dapat berjalan lebih maksimal. Cheerli

 

Share