Pertemuan Panel Tingkat Tinggi Bali
Menggodok Masukan dari Masyarakat Sipil untuk Agenda Pembangunan Paska 2015
12 Maret 2013
Dibaca : 2234 kali
Tersisa kurang dari
tiga tahun target pembangunan milenium (MDGs) akan berakhir. Meskipun MDGs
telah memberi pijakan terhadap pembangunan yang lebih baik, terutama di masalah
kemiskinan, kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, keberlanjutan lingkungan,
dan kerjasama global, namun di Indonesia dan di banyak negara miskin dan
berkembang, MDGs dirasa harus didorong untuk terus menjawab
tantangan pembangunan ke depan. Di Indonesia, sejumlah target MDGs pada tahun
2015 masih terus dalam upaya pencapaiannya.
Hal inilah yang mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan berbagai
konsultasi untuk merumuskan penerus MDGs yaitu Agenda pembangunan Paska
2015 (Post 2015 Development Agenda). Sekretaris Jenderal PBB juga telah membentuk Panel Tingkat Tinggi (High Level
Panel-HLP) yang diketuai oleh tiga kepala Negara yaitu Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden
Liberia Ellen
Johnson Sirleaf. HLP sendiri memiliki 23 anggota. Anggota HLP ini
cukup beragam termasuk Menteri (Swedia dan Korea), wakil sektor swasta
(Unilever), akademisi (John Podesta-AS
dan Abijit Banerje-India) serta wartawan pemenang penghargaan prestisius dari
Yaman. HLP memiliki mandat dan tugas utama menyusun dokumen
pembangunan paska 2015 sebagai rujukan dan masukan kepada PBB.
Pada tanggal 25-27 Maret 2013, HLP akan melakukan pertemuan ke-4 di Bali,
setelah sebelumnya beberapa pertemuan HLP telah dilakukan di New York, London
dan Monrovia. Pertemuan tersebut sangat penting terutama bagi masyarakat
sipil, untuk ikut memberikan masukan substansi terkait dengan agenda
pembangunan di masa mendatang.
Salah
satu kegiatan penting yang diusung dalam Pertemuan HLP di Bali adalah Stakeholder Outreach Day (25 Maret 2013).
Tujuan lain dari Stakeholder Outreach Day adalah utntuk mendorong dialog
interaktif dan substansif dari HLP dan masyarakat sipil, pihak swasta,
institusi akademik, para pemuda, parlemen dan perwakilan institusi pemerintah
global maupun regional.
CSO
Forum atau forum masyarakat sipil sendiri dilakukan tanggal 23-24 Maret 2013
sementara pertemuan masyarakat sipil terpilih dengan anggota-anggota HLP dilakukan 25 Maret 2013). Pendaftaran untuk
50 masyarakat sipil Indonesia untuk terlibat secara aktif dalam diskusi Outreach
Day telah ditutup 6 Maret kemarin. Kelima puluh orang ini dipilih dari
pendaftaran terbuka yang dilakukan oleh INFID (International NGO Forum on Indonesian
Development) dan Koalisi CSO untuk Agenda Pembangunan Paska 2015 dapat dilihat
selengkapnya di www.post2015bali.org (Nissa Cita)