SAS Ajak Masyarakat Cintai Air dan Peduli Sanitasi

16 Mei 2013
Dibaca : 1923 kali

Pagi ini kawasan  Kampung Irian 2, Serdang, Jakarta Pusat sangat berbeda dari biasanya. Betapa tidak, dari kejauhan puluhan anak sudah terlihat berbaris rapih tepat di depan gapura pintu masuk kawasan tersebut.

Selain itu, sebagian dari para siswa sekolah dasar  tersebut juga ada yang membawa peralatan marawis lengkap dengan kostum yang menarik. Bahkan, dua diantaranya juga terlihat sangat semangat membawa spanduk berisi ucapan selamat datang.

Menurut Hening Darpito, Chairman I Forum Komunitas Pengelolaan Kualitas Air Minum (FORKAMI), para pelajar yang tergabung dalam Sahabat Air dan Sanitasi (SAS) ini akan menyambut para anggota dari Asia Pacific Contributions Committee (APPC) Jhonson& Jhonson se Asia Pasifik. “Di mana, ke 21 orang APCC yang akan hadir ini berasal dari 13 negara yang ada di kawasan Asia Pasifik,” terangnya

Dia menyatakan, kunjungan ini memang baru pertama kali diadakan. Maka dari itu pihaknya sangat senang para APPC ini berkenan hadir. “Terlebih, kunjungan ini diadakan untuk mengetahui informasi terkait Sahabat Air dan Sanitasi (SAS) yang merupakan binaan dari Forkami ini,” ungkapnya.

Forkami merupakan salah satu organisasi non profit di Indonesia yang fokus terhadap pembangunan dan perbaikan sektor air minum dan sanitasi. Organisasi ini sendiri sudah didirikan sejak tahun 2000.

“Misi utama kami ialah untuk mempromosikan sektor air  minum dan sanitasi kepada semua pihak dari masyarakat hingga pemegang kebijakan,” paparnya.

Dalam sambutannya, Hening mengatakan, alasan utama program SAS ini diadakan ialah untuk meningkatkan kepedulian semua pihak, terutama masyarakat terhadap kondisi air dan sanitasi yang kini memang belum berjalan maksimal.

“Selain itu, alasan kami mengajak peran serta anak-anak dalam kegiatan ini ialah karena anak adalah generasi penerus bangsa dan mereka juga dapat berperan sebagai agen perubahan,” terangnya.

Dia menerangkan, sampai 2013 ini telah ada 36 sekolah dasar di Jakarta yang tergabung dalam program SAS. Diataranya SD Serdang 11 Pagi, SD MI Al Kenaniyah, SD Pisangan Baru 13 Pagi, SD Utan Kayu Selatan 09 Pagi dan Tanjung Barat 09 Pagi.

        

“Setidaknya, setiap 1 minggu dua kali para fasilitator kami akan memberi penyuluhan ke semua sekolah ini. Adapun penyuluhan yang diberikan ialah seputar pentingnya menghemat air, peduli sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat,” katanya.

 

Disisi lain, Ai Hua Ong, perwakilan APCC Asia Pacifik menuturkan, bahwa pihaknya juga sangat senang akan diadakannya acara kunjungan ini. Karena mereka dapat melihat langsung lokasi sekolah yang tergabung dalam program SAS. “Apalagi, kami juga bisa mengenal lebih dekat para anak SAS yang sangat menyenangkan ini,” tuturnya.

 

Dalam acara kunjungan yang diadakan di SD Serdang 11 pagi, Jakarta Pusat para Sahabat Air Minum dan Sanitasi ini menampilkan sejumlah pertunjukkan, diantaranya ialah pertunjukkan  musikal yang dibumbui dengan pesan-pesat hemat air, jaga sanitasi dan lindungi bumi.

 

Selain itu, para SAS tersebut juga menampilkan pertunjukkan boneka yang bercerita tentang pentingnya menjaga kebersihan sumber air, seperti  tidak mengotori sungai dengan membuang buang sampah dan buang air besar maupun kecil sembarangan, terutama pada sumber air seperti sungai, waduk, maupun kali.

 

Bahkan bukan hanya penampilkan pertunjukkan yang menarik saja, para SAS ini juga mengajak para PACC untuk membuat kerajinan dari sejumlah barang-barang bekas yaitu dengan membuat tas tangan dari kalender bekas, boneka dari kain perca, kalung dari kertas koran dan majalah bekas, serta pembatas buku dari pengangan es krim dan bungkus kopi yang sudah tidak terpakai.

 

Katsura Tsuno, APCC dari Jepang mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang melihat kepintaran SAS dalam mengkampanyekan pentingnya air dan sanitasi. “Bahkan, kami juga sangat senang karena mereka juga sudah dapat melakukan prakter 3R (reuse, reduce, recycle) dengan baik dan penuh semangat,” tuturnya.

 

Lebih lanjut, dia menerangkan, melalui program SAS ini diharapkan kepedulian semua pihak akan air dan sanitasi akan semakin meningkat. “Sehingga, kedepannya kondisi air dan sanitasi di sejumlah negara dunia, termasuk Indonesia dapat berlangsung optimal,” pungkasnya. Cheerli

 

Share