Menuju Universal Access 2019, Pokja AMPL Gelar Rakor Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Selatan

14 Agustus 2014
Dibaca : 2815 kali

Dalam rangka advokasi dan sosialisasi target universal access terkait air minum dan sanitasi 2019, saat ini Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional mengadakan Rapat Koordinasi yang digelar pada 13-15 Agustus 2014.

Di mana, acara yang dilaksanakan di Hotel Arya Duta, Makasar tersebut diikuti oleh setidaknya 67 peserta yang berasal dari perwakilan Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kesehatan dari Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan.

Adanya target pemenuhan sepenuhnya terhadap kebutuhan akses (universal access)  air minum dan sanitasi tentu memerlukan upaya luar biasa dalam mencapainya. "Untuk itu, kami mengharapkan para peserta bisa mengikuti acara ini dengan seksama," kata Eko Wiji Purwanto, Kasubdit Air Minum dan Air Limbah, Dit. Perkim, Bappenas dalam sambutanya (13/8).

Selain mengungkapkan ucapan terima kasih kepada para peserta karena antusiasme yang begitu tinggi dalam mengikuti acara ini,Eko Wiji juga menyampaikan bahwa tujuan lain diadakannya acara ini ialah untuk menjaring masukan dan informasi mengenai upaya dan strategi yang akan dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mendukung tercapainya target universal acccess.

"Selanjutnya, acara ini juga diharapkan dapat menjaring masukan dan informasi mengenai strategi penanganan isu-isu lintas sektor  dan juga untuk memfasilitasi pemetaan potensi kesiapan daerah menuju 100% akses di sektor air minum dan sanitasi," ujarnya.

Sementara itu, saat acara pembukaan, Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman, Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Bakti Haruni menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi acara ini.

Menurutnya acara ini cukup strategis untuk bisa mengembangkan sektor air minum dan sanitasi di seluruh kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, karena dalam acara ini akan dihimpun data yang aktual dan faktual terkait air minum sanitasi yang tentunya bermanfaat dalam perencanaan pembangunan kedepan.

Kadin Tata Ruang tersebut menuturkan, hingga saat ini pemerintah provinsi Sulawesi Selatan terus berupaya dalam meningkatkan kondisi air minum dan sanitasi di wilayahnya. Di mana hal tersebut berjalan seiring peningkatan kondisi kesehatan masyarakat. "Dalam meningkatkan sektor kesehatan diwilayah ini kami juga berupaya dalam memenuhi pelayanan akses  air bersih kepada masyarakat," katanya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa kendati ada berbagai kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kondisi air minum dan sanitasi di Sulawesi Selatan seperti masih minimnya anggaran dan kurang optimslnya koordinasi bukanlah satu kendala yang berarti bila semua pihak terkait bisa menjalin kerjasama yang baik dalam meningkatkan sektor air minum dan sanitasi.

"Berangkat dari itu, saya berharap semua peserta bisa mengikuti acara ini dengan baik dan jangan ragu dalam memberikan masukan, informasi baik berupa data mau pengalaman yang terjadi di daerah bapak ibu masih-masing. Hal ini tidak lain agar acara ini bisa mendapat hasil yang maksimal."terangnya.

Kemudian Andi menyampaikan, dalam upaya percepatan pembangunan kondisi air minum dan sanitasi pemikiran baru dalam anggaran seperti berkerjasama dengan perusahaan melalui CSR, pengembangan teknologi dan inovasi sangatlah dibutuhkan. "Karena semua hal ini merupakan langkah efektif dalam meningkatkan kondisi air dan sanitasi." pungkasnya. Selanjutnya, sebelum mengakhiri paparanya, Andi menyampaikan bahwa satu upaya lain yang juga perlu dilakukan dalam meningkatkan kondisi air minum dan sanitasi ialah menjaga air baku. Cheerli

Share