Duta Sanitasi Siap Mendukung Indonesia Capai Akses Universal 2019

17 Juni 2014
Dibaca : 1472 kali

 

Jambore Sanitasi 2014 berlangsung dari tanggal 16-23 Juni 2014. Kegiatan yang tahun ini merupakan kali ke-6 diselenggarakan, telah dibuka resmi oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak (Senin,16/6/14) di Ballroom Krakatau, Mercure Ancol, Jakarta .

Pada acara Pembukaan, digelar juga Dialog soal Kesanitasian yang diisi oleh Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas, Nugroho Tri Utomo; Direktur PPLP Kementerian PU, Muhammad Maliki Moersid,; Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Wilfried Purba; Ketua II Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Ratna Djoko Suyanto; dan Deputi Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Wahyu Hastomo. 

 

Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas, Nugroho Tri Utomo, tengah berdiri melakukan dialog dengan Para Duta Sanitasi di acara pembukaan Jambore Sanitasi 2014 (Senin,16/6/14)

Dengan dipandu oleh dr.Lula Kamal, Para narasumber dipersilahkan untuk memaparkan peranan masing-masing kementeriannya terkait pembangunan sanitasi di Indonesia.

Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas, yang sekaligus juga Ketua Pokja AMPL Nasional, Nugroho Tri Utomo, menyatakan rasa senangnya bertemu dengan para Duta Sanitasi yang ceria dan semangat untuk menerima berbagai pembekalan kesanitasian selama Jambore.

“Meskipun setiap tahun saya diundang ke acara ini, namun saya tidak pernah bosan. Mengapa?karena saya selalu melihat wajah-wajah baru dengan semangat yang menggebu-gebu. Semangat generasi muda yang siap melakukan perubahan..”, ujar Nugroho kepada para Duta Sanitasi yang antusias mendengarkan.

Setelah itu, Nugroho memaparkan bahwa Bappenas memiliki 3 peranan utama dalam sanitasi ini, yakni: merencanakan, mengkoordinir, dan mengevaluasi.

“Bappenas bertugas membuat perencanaan pembangunan sanitasi yang komprehensif untuk dituangkan dalam perencanaan negara jangka waktu 5 tahunan,  kalian pasti sudah mengenal istilahnya kan? Ya betul, RPJMN..”

“ Jika sebelumnya RPJMN kita targetnya mengarah kepada pencapaian MDGs, maka untuk RPJMN 2015-2019, target pembangunan sanitasi adalah pemenuhan 100% akses universal”

“Apa itu akses universal?yaitu sarana kebutuhan dasar yang harus dimiliki oleh setiap rakyat Indonesia. Salah satunya adalah sarana sanitasi ..” papar Nugroho.

Sambil menyuguhkan data mengenai kondisi sanitasi di Indonesia dibandingkan dengan negara lain yang masih jauh tertinggal, Nugroho menggugah semangat para Dusan untuk bersama-sama meningkatkan sarana sanitasi layak dan mendukung pencapaian akses universal 2019.

“Bagaimana cara kalian mendukung?yakni dengan aktif mengajak masyarakat untuk lebih peduli sanitasi, menyadarkan mereka agar menjaga lingkungan, menjaga kebersihan sarana toilet,  tidak membuang sampah sembarangan, dan lain-lain”

“Bisa dimulai dari diri sendiri dulu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, lalu tularkan kebiasaan baik ini kepada keluarga, teman-teman sekolah, tetangga sebelah, warga komplek, dst.”

“Memang tidak mudah mencapai target akses universal ini, namun dengan tekad dan upaya yang kuat, kita mampu meraihnya. Diperlukan dukungan dari seluruh masyarakat, dan tentunya dukungan dari para agen perubahan seperti kalian. Satu agen mengadvokasi 500.000 orang, kira-kira kalian sanggup tidak?sanggup tidak..?”

“Sanggguuuuuppp!!”, seru para Duta Sanitasi menjawab pertanyaan Nugroho dengan semangat.

“Luar biasa! terima kasih ya,  Adik-Adik….saya bangga dengan kalian” sahut Nugroho menutup paparannya.

Sementara itu Direktur Pengembangan dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP), Maliki Moersid, bicara mewakili Kementerian Pekerjaan Umum. Maliki mengatakan bahwa tugas Kementerian PU tidak hanya berkutat pada pembangunan infrastruktur saja, tapi juga mengambil peran dalam advokasi menyadarkan masyarakat umum.

“Penyelenggaraan Jambore Sanitasi ini merupakan salah satu upaya kami dalam advokasi masyarakat. Dengan mencetak agen perubahan dari kalangan anak-anak dan remaja, masyarakat dewasa biasanya akan lebih mudah disadarkan karena mereka merasa malu ditegur oleh anak-anak”, tutur Maliki.

Jambore Sanitasi merupakan salah satu wadah untuk mencetak generasi muda yang lebih baik, yang bisa sekaligus menjadi agen mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Dari tahun 2008 sampai 2014, sudah terdapat 1000 lebih Duta Sanitasi yang telah dibekali pengetahuan kesanitasian dan berbagai wawasan lainnya. Meskipun sebagian dari mereka sekarang sudah dewasa, namun diharapkan jiwa Duta Sanitasi –nya tidak hilang. Mereka tetap siap menjalankan amanah sebagai agen perubahan yang mengajak masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat. (Kelly) 

Share