105 Penderita Diare-Kolera Meninggal Dunia

Sumber:Kompas - 27 Agustus 2008
Kategori:Sanitasi

JAKARTA, KOMPAS - Kasus diare-kolera yang dinyatakan sebagai kejadian luar biasa di dua kecamatan di Provinsi Papua ditangani serius oleh pemerintah sebab dilaporkan 105 penderita meninggal dunia.

Kasus korban meninggal terjadi pada periode awal April 2008-9 Agustus 2008. Tingginya angka kematian, menurut siaran pers Depkes RI, karena terlambat diobati. Masyarakat beranggapan jika masih bisa beraktivitas, seseorang dianggap belum sakit.

Hal itu diungkapkan Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI diwakili dr Wuwu Urbaningtyas M Kes dalam lokakarya nasional tentang kesehatan—hanya diikuti 10 peserta—Selasa (26/8) di Auditorium Depkes, Jakarta.

”Di Provinsi Papua, kini ada kejadian luar biasa (KLB) diare- kolera yang menyebabkan banyak korban meninggal. Pemerintah sekarang tengah serius menangani kasus KLB diare-kolera tersebut,” tuturnya.

Laporan 105 penderita diare- kolera yang meninggal itu lebih kecil dibanding data lapangan Kompas, April 2008-21 Juli 2008, tercatat 172 penderita diare-kolera meninggal (Kompas, 29 Juli 2008). Menurut Urbaningtyas, ”Data rinci ada di Pusat Komunikasi Publik Depkes RI,” katanya.

Menurut data di Pusat Komunikasi Publik Depkes RI, sejak awal April hingga awal Agustus 2008, KLB diare-kolera menelan korban 105 penderita meninggal. Dari angka 94 sebelumnya, 11 kasus meninggal adalah laporan per 9 Agustus 2008 yang diterima Pusat Komunikasi Publik dari Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP&PL) Depkes.

”Tim penanggulangan KLB telah diturunkan untuk melakukan investigasi epidemiologi dan surveilans, memberikan pelayanan kesehatan di puskesmas, mengambil sampel untuk pemeriksaan laboratorium, mengirimkan logistik, dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat,” ujar Urbaningtyas.

KLB yang dilaporkan itu terjadi di dua kabupaten, yaitu di Kabupaten Nabire Distrik Kammu dan Distrik Kammu Utara serta di Kabupaten Paniai Distrik Obano dan Distrik Yatamo, Provinsi Papua. KLB di Kabupaten Nabire mengakibatkan 666 orang sakit, 97 di antaranya meninggal.

Pengambilan sampel usap dubur (rectal swab) pada penderita dan keluarga yang kontak dengan penderita menunjukkan positif terinfeksi vibrio cholera tipe Ogawa. (NAL)



Post Date : 27 Agustus 2008