Drainase

Halaman : 1
Menampilkan 1 - 20 dari 49 data

40 Persen Jalan Tidak Miliki Drainase

Sekitar 30 sampai 40 persen dari 255,272 Kilometer (Km) jalan yang ada di wilayah Kota Tangerang, belum dilengkapi drainase. Akibatnya, saat hujan turun genangan air terlihat di sejumlah ruas jalan.

Palembang Anggarkan Rp19 Miliar Perbaiki Drainase

Dinas PU Bina Marga dan PSDA Palembang telah mengalokasikan dana sebesar Rp19 miliar untuk normalisasi sebanyak 19 sistem drainase di kota itu selama 2013.

65 Persen Sistem Drainase Kota Rusak

Genangan air akan terus mengancam wilayah Kota Sura­karta, bila sistem saluran air (drai­nase) tidak diperbaiki. Menurut data Dinas Pekerjaan Umum (DPU), se­banyak 65 persen drainase kota rusak dan tidak bekerja secara baik.

65 Persen Sistem Drainase Kota Solo Rusak

Genangan air akan terus mengancam wilayah Kota Surakarta bila sistem saluran air (drainase) tidak diperbaiki.

Warga Medan Krio Swadaya Bangun Drainase

Warga Dusun V Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, memulai pembangunan drainase sepanjang kurang-lebih 300 meter secara swadaya dan bergotong-royong, Minggu (3/3). Puluhan warga dusun setempat didampingi Kepala Desa Medan Krio, Suprayetno, membangun parit atau drainase beton tersebut sepanjang hari.

Pemkab Bekasi Bangun 35 Titik Drainase untuk Atasi Banjir

Pemerintah Kabupaten Bekasi membangun 35 titik drainase di Empat Desa untuk mengurangi genangan air dan banjir di perkampungan ketika hujan. Drainase tersebut mulai April tahun ini.

Benahi Drainase di Stasiun Bogor

BOGOR, KOMPAS - Pengelola Stasiun Besar Bogor mendesak Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, serius membenahi saluran air di sekitar stasiun guna mencegah berulangnya banjir di stasiun. Hal ini dikhawatirkan mengganggu pelayanan, sekaligus merusak bangunan stasiun yang merupakan cagar budaya.

Bersihkan Drainase, Hindarkan Banjir

Kontur kota Takengon, Aceh Besar, yang berada di perbukitan memang jarang dilanda banjir. Hanya, beberapa kawasan di pinggir Danau Laut Tawar dan Sungai Peusangan sering terendam air akibat hujan yang turun terus-menerus.

Atasi Banjir Sekaligus Konservasi Air Hujan

Air tanah Jakarta dalam beberapa tahun ke depan akan di ambang kritis jika upaya konservasi tidak segera dilakukan. Air hujan yang berjumlah jutaan meter kubik setiap musim hujan saat ini dilihat hanya sebagai ancaman dan nyaris terabaikan fungsinya sebagai sumber konservasi air tanah.

Meminimalkan Dampak Banjir dengan Resapan Biopori

Dunia saat ini semakin sering dilanda banjir dan semakin hebat dari tahun ke tahun. Ancaman banjir kian sulit diprediksi di samping ancaman bencana alam lainnya. Banjir di Australia, Brasil dan beberapa negara lain membuat kita semakin terenyuh. Kita juga di sini juga selalu didatangi oleh banjir seperti ketika memasuki tahun 2011, di mana kota Medan diterpa banjir yang menyesakkan.

Oh... Sungaiku

SUNGGUH malang nasibnya. Ya.. mungkin itu merupakan kata yang tepat untuk sungai depan rumahku. Bagaimana tidak? Ia dialih fungsikan oleh warga kampungku sebagai tempat sampah. Alasan warga ialah agar sampah-sampah itu tidak mengganggu pengindraan mereka, entah itu penglihatan, penciuman ataupun perasa.

Manusia Gorong-gorong, Buat Air Lancar Mengalir

Drainase tersumbat sampah sudah lumrah di Jakarta, sama seperti kebiasaan warganya membuang sampah sembarangan. Ketika banjir terjadi akibat tabiat buruk itu, manusia gorong-gorong tampil sebagai penyelamat

Dialog Perhutani-Masyarakat untuk Kondisi DAS yang Lebih Baik

Bandung. Pada tanggal 11 November 2008, perwakilan enam desa di Sub-DAS (Daerah Aliran Sungai) Cikapundung, Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan lahan Perhutani yakni Desa Cikole, Jayagiri, Cikidang, Wangunharja, Cibodas dan Suntenjaya melakukan dialog dengan pihak Perhutani sebagai salah satu upaya kolaborasi antarkelompok masyarakat dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat.

Menuju Kerangka Kerja Pengelolaan DAS yang Berkelanjutan

Jakarta. Menurut dara dari Departemen Kehutanan, pada tahun 2007, 62 dari 420 Daerah Aliran Sungai (DAS) berstatus kritis, sebuah kondisi yang turut menyebabkan defisit air di Pulau Jawa mencapai 32.347 juta meter kubik

Konservasi Tanah dan Air Cegah Banjir

Guna mengurangi dan mencegah kerusakan alam, berupa erosi dan banjir, diperlukan konservasi tanah dan air. Mengingat penyebab erosi adalah berlangsungnya pengangkutan oleh aliran air maka konservasi tanah dan air dilakukan dengan mengendalikan aliran permukaan (run-off) dan meresapkannya ke dalam tanah sebesar-besarnya.

Mengembalikan Hijau Jakarta

Jakarta sedang melakukan bunuh diri ekologi, demikian kata para ahli lingkungan. Kualitas lingkungan di ibu kota Republik Indonesia ini begitu buruk.

Menjaga Titipan Anak-Cucu

Gerakan warga memperbaiki lingkungan dilakukan karena pemerintah dinilai tidak berbuat cukup. Kini mereka telah menikmati hasilnya.

Daur Ulang Air Buangan

Banjir besar yang melanda Jakarta dan sekitarnya mengingatkan kita betapa parahnya kerusakan lingkungan di Ibu Kota dan daerah sekelilingnya.

Ketika Drainase Gravitasi Tak Lagi Berfungsi

Hujan dua jam saja, Jalan Raya Kaligawe banjir. Jalan cepat rusak dan lalu lintas pun macet. Mengapa Jalan Raya Kaligawe dan sekitarnya sering dilanda banjir? Berikut laporan wartawan Suara Merdeka Hartono, mengenai problematik drainase di daerah bekas rawa tersebut, secara berseri mulai hari ini.

Apih Jaya, 26 Tahun Memangkas Cadas

SEPINTAS, tak ada yang menarik dari penampilan Jaya. Lelaki berusia 61 tahun itu,-- orang sering memanggilnya Apih Jaya--hanyalah seorang lelaki tua yang kulitnya sudah keriput.
Prev 1 2 3Next

Terpopuler di Drainase

Peralatan Evakuasi dan Renovasi Darurat Korban Banjir

Kategori : Kumpulan Berita - Artikel - Drainase

Konservasi Tanah dan Air Cegah Banjir

Kategori : Kumpulan Berita - Artikel - Drainase

Ketika Air Danau Ayamaru Menyurut...

Kategori : Kumpulan Berita - Artikel - Drainase

"Inkongbudo", Pengendali Pencemaran Air secara Biologis

Kategori : Kumpulan Berita - Artikel - Drainase

Menyulap Dadap Jadi Beradab?

Kategori : Kumpulan Berita - Artikel - Drainase