11 Kecamatan di DKI berpotensi banjir

Sumber:Bisnis Indonesia - 08 November 2008
Kategori:Banjir di Jakarta

JAKARTA: Badan Meteorologi dan Geofisika memperkirakan sedikitnya 11 kecamatan di tiga wilayah Jakarta berpotensi terjadi banjir pada musim hujan Januari dan Februari 2009 akibat tingginya curah hujan.

Curah hujan diperkirakan di atas 400 mm per bulan atau di atas 100 mm per hari sepanjang Januari dan Februari 2009.

Sebelas kecamatan yang rawan banjir itu, antara lain Cengkareng, Grogol, Petamburan, Kalideres di Jakarta Barat, Kecamatan Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, dan Pasar Minggu di Jakarta Selatan. (lihat tabel)

Adapun pada Desember tahun ini potensi banjir masih berada dalam kategori skala menengah yang berpusat di tujuh kecamatan, yakni Mampang Prapatan, Tebet, Pasar Minggu di Jakarta Selatan, Kecamatan Jatinegara, Ciracas, Kramat Jati, dan Makasar di Jakarta Timur. Intensitas curah hujan sepanjang Desember diperkirakan baru mencapai 200 mm per bulan-400 mm per bulan atau 50 mm per hari-100 mm per hari.

Kepala Informasi Klimatologi dan Kualitas Udara Endro Santoso mengatakan musim hujan terpanjang tahun ini terjadi di Jakarta Selatan yang sudah mulai sejak Oktober dan diperkirakan berakhir pada Mei 2009. Di Jakarta bagian utara musim hujan baru masuk akhir November tahun ini dan berkurang intensitasnya pada awal Februari 2009.

Untuk memantau potensi banjir di Jakarta, BMG sudah memasang alat pemantau cuaca di sejumlah titik, yakni di Kemayoran, Tanjung Priok, Cengkareng, Kalideres, Pondok betung, Bogor dan Cisarua. Selain itu BMG juga telah memasang alat penakar hujan (rain gate) di Kedoya, Pakubuwono, dan Tambun.

Selain ancaman curah hujan yang tinggi, potensi terjadinya puting beliung juga mengancam empat wilayah Jakarta, yakni Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat, menyusul datangnya musim pancaroba yang bisa menciptakan kecepatan angin hingga 40 km per jam.

Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik BMG Ahmad Zakir mengatakan saat ini musim pancaroba� dialami wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur bagian Utara.

"Potensi angin puting beliung juga akan terjadi selama 3 bulan yakni Desember, Januari, dan Februari 2009."�

Untuk mengantisipasi datangnya musim hujan dan banjir tahun ini, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan sebanyak 25.000 personel siaga banjir, yang terdiri dari 15.000 personel satkorlak, dan sisanya dari TNI, Polri, serta sukarelawan.

Selain itu, Pemprov DKI juga menyiapkan peralatan pendukung banjir berupa perahu karet 356 unit, 242 unit dapur umum. 162 unit tenda peleton, 442 unit kendaraan roda empat, empat unit helikopter, 160 unit CCTV, satu unit bus komando, dan satu unit server data base desiminasi cuaca.

Diminta siaga

Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto meminta warga untuk bersiaga mengantisipasi banjir ketika curah hujan mencapai puncaknya periode Januari-Februari 2009.

Menurut dia, banjir di Jakarta tidak bisa dihindari saat ini mengingat banyak sarana dan prasarana banjir yang belum terbangun.

"Saya minta semua warga bersiaga menjaga lingkungannya masing-masing, karena tidak mungkin banjir tak terjadi," ujar Prijanto kemarin.

Untuk mengantisipasi banjir di Jakarta, sedikitnya dibutuhkan dana Rp13,53 triliun untuk normalisasi saluran mikro, Rp2,67 triliun untuk normalisasi saluran sub mikro, dan Rp4,18 triliun untuk pembangunan 17 polder.

Dalam RAPBD 2009, beberapa anggaran pengendalian banjir diusulkan Pemprov DKI seperti pembebasan lahan banjir kanal timur Rp1,25 triliun, dan pembangunan tanggul rob Rp18 miliar. Mia Chitra Dinisari



Post Date : 08 November 2008