Mengubah Sampah Menjadi Emas

Sumber:harianandalas.com - 9 Juli 2013
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Medan Area (Mapala UMA) menggelar pelatihan fasilitator pengelolaan lingkungan hidup berbasis warga melalui pembentukan bank sampah, penghematan air, biopori dan penanaman pohon, di Kampus I UMA, Jalan Kolam Medan Estate. Pelatihan diikuti 100 peserta dari kelurahan se-Kota Medan.

Ketua Mapala UMA Ahmad Hambali Batubara kepada wartawan, Senin (8/7) mengatakan, pelatiha yang digelar 29 Sabtu pekan lalu itu bertujuan agar masyarakat lebih memahami tentang sampah khususnya sampah dari limbah rumah tangga. Selama ini, sampah dibuang begitu saja, padahal sampah bisa dikelola dan menghasilkan uang.

“Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat mampu mengubah limbah menjadi emas. Dengan demikian, masyarakat lebih sadar lingkungan dan berperan aktif dalam menjaganya,” kata Hambali yang didampingi Humas UMA Ir Asmah Indrawaty MP.

Masih menurut Hambali, masalah sampah yang menumpuk di sungai karena kurangnya kesadaran masyarakat. Ini karena sampah masih dianggap sepele dan tak bermanfaat. Padahal, jika dikelola dengan baik, sampah bisa menjadi “tambang emas” sehari-hari.

Direktur COME Jenny Riany Lucia Berutu SH selaku narasumber mengatakan, berdasarkan data Pilgubsu, penduduk Kota Medan berjumlah 2,9 juta jiwa. Untuk satu jiwa per hari mengumpulkan 1 kilo sampah, maka jika dijumlah terkumpul 3000 ton sampah warga Kota Medan per hari. Artinya, bank sampah bank sampah di Medan sangat potensial dikembangkan.

“COME bekerjasama dengan Yayasan Unilever Indonesia menargetkan membangun 50 bank sampah aktif di Kota Medan. Selain itu melakukan program kampanye penghematan air dan pembuatan pertanian perkarangan bagi wilayah-wilayah di Medan dalam usaha mendukung Medan menuju kota bersih, sehat, lestari yang layak bagi warganya,” kata Riany.

Menurutnya, COME berkomitmen melakukan pendampingan pada setiap akivitas penggiat lingkungan untuk memproses pengolahan lingkungan yang lebih baik. "Adapun produk-produk yang dihasilkan mengelola sampah seperti tas, dompet, dan barang-barang souvenir lainnya. Dengan modal sedikit, bisa mendatangkan keuntangan yang besar," katanya.

Ketua Pelaksana Kegiatan Sonita Simangunsong SH MSi mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan yang dimulai dari diri sendri, kemudian menyaampaikannya kepada orang lain.



Post Date : 10 Juli 2013