12.000 Saluran IPAL Nganggur

Sumber:Koran Sindo - 21 April 2010
Kategori:Air Limbah

YOGYAKARTA(SI) – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpadu Sewon,Bantul,ternyata belum banyak dimanfaatkan warga.Saat ini sekitar 12.000 saluran pembuangan air limbah rumah tangga itu masih menganggur.

Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Zuhrif Hudaya mengatakan, IPAL Sewon merupakan instalasi terpadu sebagai pusat pembuangan air limbah rumah tangga dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Bantul.IPAL ini dapat menampung limbah dari 22.000 rumah tangga.Namun, saat ini baru dimanfaatkan oleh 10.000 pelanggan. Sisanya,12.000 saluran rumah tangga, belum termanfaatkan. ”Kota Yogyakarta dapat jatah 5.000 saluran rumah tangga baru. Kami minta pemkot proaktif menggaet pelanggan,”katanya kemarin. Langkah proaktif perlu dilakukan karena pembuatan saluran rumah tangga ke jaringan induk IPAL Sewon cukup mahal.

Warga sendirilah yang harus membeli perkakas yang dibutuhkan dalam penyambungan saluran. Hal itu membuat minat menyambung saluran pembuangan air limbah ke jaringan induk IPAL terpadu Sewon rendah. ”Jika ada warga yang tidak mampu, pemkot perlu membantunya,” paparnya. Menurut Zuhrif,mengacu Peraturan Daerah (Perda) No 6/2009 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik, warga yang tinggal di sekitar jalur jaringan IPAL Sewon wajib menggunakan jaringan itu untuk membuang limbah rumah tangga. Dengan dasar tersebut, pemkot harus ikut membantu warga yang kesulitan biaya pemasangannya. Jaringan IPAL Sewon saat ini mencakup 28 kelurahan di 12 kecamatan. Pemanfaatan IPAL Sewon menggunakan tarif berlanggan seperti PDAM.Tarif berlangganan paling murah sebanyak Rp3.000.

Kepala Bidang Permukiman dan Saluran Air Limbah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Hendra Tantular mengatakan, pemkot dijanjikan mendapatkan bantuan dari Asian Development Bank (ADB) sebanyak USD10,72 juta. Rencananya,dana tersebut akan digunakan untuk memasang 5.000 sambungan rumah tangga baru ke jaringan induk IPAL Sewon. Ada pula dana pendukung dari pemerintah pusar sebesar USD8,10 juta. ”Semua limbah domestik Kota Yogyakarta ditargetkan terpusat ke IPAL Sewon pada 2014,” ucapnya.

Menurutnya, Pemkot Yogyakarta dikenai sharing pemeliharaan IPAL Sewon sebesar Rp145 juta per tahun. Selain itu, juga biaya pemeliharaan jaringan yang mencapai Rp900 juta hingga Rp1,2 miliar per tahun. (abdul malik mubarak)



Post Date : 21 April 2010