Ahok: Ada Oknum Sabotase Pompa Air

Sumber:Jurnal Nasional - 03 Mei 2013
Kategori:Banjir di Jakarta
HUJAN deras yang mengguyur Jakarta membuat sejumlah wilayah di Ibu Kota terendam banjir. Selain itu, banjir yang menggenangi jalan membuat kemacetan panjang. Anggaran Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta dalam APBD DKI 2013 mencapai Rp2,5 triliun. Namun aneh, hingga kini banjir masih merendam Ibu Kota.

Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga, ada sabotase yang dilakukan oknum-oknum tertentu tehadap pompa air milik Pemda DKI. Terbukti, banyak pompa air rusak, sehingga tidak dapat memompa air ke sungai menuju laut.

“Banjir itu melanda karena banyak pompa rusak. Saya sudah minta Dinas PU mengirimkan surat kepada Komando Daerah Militer (Kodam) TNI AD untuk mengirim personel menjaga pompa air milik kita. Sekarang kami tidak mau lagi membiar pompa air tanpa penjagaan ketat. Siapa tahu, ada sabotase atau tindakan negatif lainnya. Jadi, harus dijaga,‘ kata Ahok, Kamis (2/5).

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menilai, pengerahan TNI untuk menjaga pompa air sangat berlebihan. Sebab, menurut politisi PKS itu, kerusakan pada pompa seharusnya dapat diantisipasi jika perawatan dilakukan secara baik. “Sebenarnya mudah saja. Keruk drainase dan kali secara simultan, sehingga air bisa mengalir dengan baik. Jangan berpikir negatif ada orang menyabotase pompa. Itu namanya suudzon,‘ kata pria yang biasa dipanggil Sani itu.

Sani meminta kepada Dinas PU DKI bersama Suku Dinas di lima wilayah kota bekerja maksimal. “Jangan tunggu musibah datang dulu baru bertindak. Anggaran PU itu besar. APBD sudah disahkan sejak Januari. Seharusnya, sudah bisa bergerak. Kan Gubernur selalu bilang: kebut sana kebut sini,‘ ujarnya.

Fakta, pompa Sandiyanti atau pompa Kemang Timur, Jakarta Selatan, rusak. Pompa itu tidak bisa bekerja dengan baik karena jebol. Akibatnya, air tidak bisa dibuang ke Kali Krukut. Akibatnya, kantor Walikota Jakarta Selatan, Petogiogan atau dekat sekolah Strada, Pondok Jaya, Kemang Raya atau depan apartemen The Mansion, tergenang.

Berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, hingga saat ini banjir di kawasan Kantor Walikota Jakarta Selatan belum surut. Selain pompa air rusak, tembok warga di pinggir Kali Krukut juga jebol sepanjang 50 centimeter. Bahkan, jebolnya tanggul di Kali Krukut belakang Walikota Jakarta Selatan belum bisa ditangani optimal karena air masih tinggi.

Sedangkan banjir di Jakarta Timur, ketinggian air mencapai 180 cm. Khususnya di Kampung Pulo, RW 03, RT 03 dan 04 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara. Bahkan, di RT 01, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 09 dan RT 10, ketinggian banjir mencapai 120 cm. Serta RT 011, RT 012, 013, 014, 015 dan 016 ketinggian banjir mencapai 130 cm. Fauzan Hilal


Post Date : 03 Mei 2013