Ngadi Bisa Mendapat Pelayanan Kesehatan dengan Sampah

Sumber:okezone.com - 16 November 2014
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Petang menjelang di kala langit berselimut awan. Tak lama berselang, gumpalan awan yang menghitam berubah menjadi gerimis dan mengguyur kawasan timur Pasar Induk Gadang, Bumiayu, Kota Malang, Jawa Timur.

Di dekat jembatan, terdapat sebuah klinik terlihat masih sepi. Namanya Klinik Bumiayu. Klinik ini tidak berbeda dari klinik lainnya. Belum ada pasien yang datang untuk berobat maupun cek kesehatan.

Sekira pukul 16.00 WIB, seorang lelaki tua terlihat di kejauhan mendatangi klinik tersebut. Dengan mengenakan baju koko ungu dan celana kain hitam, rela menembus rintiknya hujan sambil menenteng tas kresek.

Saat berada di depan klinik, ia disambut petugas klinik. Dengan cekatan, petugas kemudian menimbang tas kresek yang berisi sampah-sampah kering seperti kertas, plastik, bekas botol air mineral, dan lain-lain.

Petugas klinik lalu mencatat berat sampah itu di kartu anggota yang dibawa pria tersebut. Ngadi, panggilan pria tersebut, kemudian masuk ke klinik dan menunggu untuk diperiksa dokter.

Pria berusia 52 tahun ini mengaku hidupnya pas-pasan dan kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan untuk penyakit diabetes yang dideritanya. Apalagi, lokasi Puskesmas juga jauh dari tempat tinggalnya.

Ngadi merupakan satu dari sekira 700 member Klinik Bumiayu yang mengikuti program Klinik Asuransi Sampah. Program ini dijalankan para pemuda yang dimotori oleh seorang lulusan kedokteran Universtias Brawijaya, Gamal Albinsaid melalui perusahaan PT Indonesia Medika.

Ia mengaku sudah dua tahun menjadi member Klinik Asuransi Sampah. Setiap akhir pekan, dirinya selalu menyetor sampah ke klinik Bumiayu dan dihargai sesuai dengan berat sampah yang diberikannya.

“Di sini hanya setor sampah, kalau ke puskesmas harus pakai uang tunai, sekali periksa biasanya Rp 10 ribu,” kata Ngadi usai memeriksakan kondisi kesehatannya di Klinik Bumiayu, beberapa pekan lalu.

Bagi Ngadi, uang tunai Rp10 ribu sangat berharga untuk dirinya dan keluarga, karena bisa membeli kebutuhan lainnya. Dengan program klinik sampah ini, dia dan keluarganya bisa memeriksakan kesehatannya.



Post Date : 17 November 2014