Buru Adipura, Kemas Bank Sampah

Sumber:malang-post.com - 17 Juli 2014
Kategori:Sampah Luar Jakarta
Peningkatan volume sampah di Kota Batu, mulai jadi persoalan serius. Dari 500 m2 sampah yang dihasilkan masyarakat setiap harinya, baru separuhnya yang bisa diangkut menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung.

Kabid Kebersihan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR), Arif R.Ardyasana mengatakan, separuh sampah yang tak terangkut ke TPA itu, untuk sementara ada yang dikelola masyarakat." Setiap harinya sisa yang tak terangkut ke TPA Tlekung ada 250 m2. Sebagian dikelola masyarakat, adapula yang dibakar, bahkan paling tragis dibuang ke  sungai,"ungkap Arif, kemarin.

Disisi lain, juga masih ada beberapa daerah yang belum terjangkau secara maksimal oleh petugas kebersihan. Salah satunya  Desa Sumberbrantas ujung utara wilayah kota ini.
Solosi untuk persoalan tersebut, menurut mantan Lurah Ngaglik Kecamatan Batu, ini Pemkot saat ini sedang fokus pada pengembangan pengelolaan swadaya sampah masyarakat. Sehingga  pemberdayaan masyarakat bisa diwujudkan dalam bentuk bank sampah, agar semua sampah tidak diangkut ke TPA.

Seperti halnya  Desa Mojorejo, Gunungsari dan Pesanggrahan, cukup bagus untuk pengembangan bank sampah yang dikuatkan dengan keputusan Kades. Saat ini, bank sampah yang sudah berjalan berada di Kelurahan Temas." Bank sampah ini nanti dikelola masyarakat, dimana sampah organik dijadikan pupuk dan anorganik untuk barang olahan atau didaur ulang,"terangnya.

Pengelolaan dan pengembangan bank sampah ini, bekerjasama dengan PKK. Tiga desa yang dicanangkan tersebut, masing-masing akan mendapat suntikan dana dari Pemkot sebesar Rp20 juta." Kendalanya sejauh ini memang pada keterbatasan alat pencacah sampah, yang belum tersedia di TPA. Makanya bila sampah dikelola di setiap desa, pasti lebih maksimal sekaligus berdampak ekonomis bagi masyarakat,"paparnya.

Untuk mengoptimalkan pengangkutan sampah sendiri, tahun ini bakal ketambahan satu unit Amrol senilai Rp375 juta, dan dum truk satu unik sebesar Rp335 juta. Pengadaan ini menyusul penyaluran 13 unit motor sampah seharga Rp390 juta ke desa-desa.
 
Jumlah suluruh armada sampah, ada lima mobil jenis  dum truk, dan lima jenis mobil Amrol yang beroperasi setiap hari mengangkut sampah didukung motor sampah di setiap desa." Sedangkan jumlah petugas kebersihan kurang lebih 250 orang, dengan berbagai klasifikasi dan tugas, ada yang tukang sapu, pengangkut sampah dan lainnya,"pungkasnya.

Kepala DCKTR, Arif Setyawan membenarkan penambahan mobil pengangkut sampah itu. "Ini upaya pemerintah untuk membuat Kota Batu, lebih bersih. Namun demikian diperlukan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan,’’terang Arif Setiawan.


Post Date : 18 Juli 2014