24 Titik di Jakarta Utara Terancam Banjir

Sumber:Koran Tempo - 07 Desember 2006
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA -- Puluhan lokasi di Jakarta Utara terancam banjir pada musim hujan tahun ini. Titik-titik itu di antaranya tersebar di daerah Kapuk, Cilincing, Marunda, Papanggo, Tanjung Priok, Warakas, dan Rawa Badak. "Semuanya ada 24 titik," kata Heryanto, Kepala Seksi Pemeliharaan Bangunan Air Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara, kepada Tempo di Jakarta kemarin.

Heryanto mengemukakan ada 13 kali di Jakarta Utara yang menjadi saluran air dari selatan menuju ke laut, di antaranya Kali Angke, Sunter, Cengkareng Drain, Cakung Drain, dan Kali Gunung Sahari. Ada sistem pompa air yang berfungsi membuang air dari titik-titik yang lebih rendah daripada permukaan air di setiap kali tersebut. "Sistem pompa lancar, alhamdulillah," ujarnya.

Tapi, kata dia, sistem pompa saja tak cukup. Sampah di saluran air menjadi ganjalan menjelang musim banjir ini. "Kami mengontrol tiap hari untuk memantau kali yang banyak sampahnya," kata Heryanto. Sejak akhir November, pemerintah kota sudah bergerak untuk menguras sampah dari saluran air.

Berdasarkan pengalaman, kata Heryanto, Jakarta memang terancam siklus banjir lima tahunan. Banjir besar terjadi pada 1996 dan 2002. Siklus yang sama bisa terulang pada 2007. "Waspada saja," ujarnya. Pemerintah daerah sudah menyiapkan piket 24 jam layanan banjir dan Pemerintah Kota Jakarta Utara telah menyiapkan 20 perahu karet.

Ternyata warga juga berinisiatif membersihkan lingkungan tempat tinggalnya. Seperti di Rukun Warga 7 Pademangan Barat, Jakarta Utara. Warga membersihkan saluran air dari sampah-sampah. "Kalau tidak dibersihkan, pasti banjir," kata Popong, 28 tahun, warga setempat. Tapi saluran bebas sampah pun, menurut dia, tak berarti daerah itu akan bebas banjir. Sebab, beberapa tempat lebih rendah daripada permukaan jalan sehingga kerap terendam air.

Seperti jalan di depan Pangkalan Utama Angkatan Laut III di ujung utara Jalan Gunung Sahari. Hampir tiap hari terendam air. Akibatnya, lalu lintas macet. Berdasarkan pengamatan Tempo, permukaan air di Kali Gunung Sahari itu memang lebih tinggi daripada permukaan jalan. IBNU RUSYDI



Post Date : 07 Desember 2006