25 Rumah Hanyut akibat Erosi di Langkat

Sumber:Media Indonesia - 06 Oktober 2004
Kategori:Drainase
MEDAN (Media): Sedikitnya 25 unit rumah penduduk hanyut akibat erosi Sungai Batang Serangan sejak akhir 2003. Rumah penduduk yang terbawa air itu berada di Dusun Titi Belanga, Desa Sei Bamban, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut).

"Hingga saat ini sekitar 25 keluarga yang rumahnya hanyut masih menumpang di rumah tetangga. Kami belum pernah menerima bantuan dari pemerintah maupun swasta untuk mengganti rumah kami yang hanyut," kata Marsah, 60, salah seorang penduduk Dusun Titi Belangan yang rumahnya hanyut, Senin (4/10).

Dari pantauan Media, arus Sungai Batang Serangan yang cukup deras bergeser sekitar 800 meter dari aliran yang lama membentuk sungai baru. Karena itu, rumah penduduk yang semula letaknya jauh aliran sungai, kini terbawa hanyut. Lebar Sungai Batang Serangan yang baru ini diperkirakan sekitar 20 meter.

Kini di sepanjang aliran sungai yang baru itu terdapat sekitar 300 rumah penduduk yang terancam longsor. Karena itu, warga kini secara bergotong-royong membongkar rumah-rumah yang berada di pinggir sungai dan dipindahkan ke lokasi yang lebih jauh dari daerah aliran sungai (DAS).

Penduduk yang telah kehilangan rumah kini sebagian tinggal di tenda-tenda darurat yang mereka bangun. Sedangkan sebagian lagi menumpang di rumah penduduk lain. Mereka juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

"Setiap hujan lebat tebing Sungai Batang Serangan selalu longsor. Dua hari yang lalu sebuah rumah hanyut karena tepian sungai dihantam derasnya arus air sungai. Kejadian ini sudah terjadi sejak tahun lalu," kata Rawen, 60, penduduk setempat yang juga kehilangan rumah akibat terbawa arus sungai.

Sementara itu, mulai bulan ini sebagian wilayah di Jawa Tengah (Jateng) mulai memasuki permulaan musim hujan, terutama daerah di bagian tengah (sekitar pegunungan) dan selatan. Daerah lainnya baru akan memasuki permulaan musim hujan pada November.

"Prakiraan sifat hujan daerah Jateng pada Oktober pada umumnya di bawah normal hingga normal," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika Semarang N Kamarudin di sela-sela diskusi mengenai dampak kekeringan dan antisipasinya di kantor Badan Informasi, Komunikasi, dan Kehumasan (BIKK) Jateng, Senin (4/10).

Dia menjelaskan, prakiraan curah hujan di Jateng pada bulan ini berkisar antara 50 milimeter (mm) hingga 300 mm. Secara umum, sifat hujan selama 2004-2005 di sebagian besar daerah Jateng normal, sedangkan sifat hujan di bawah normal terjadi di Kebumen, Purworejo, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Boyolali, dan Blora. (KN/PW/N-2)

Post Date : 06 Oktober 2004