25% Warga Tak Miliki MCK

Sumber:Koran Sindo - 15 April 2011
Kategori:Sanitasi

LAHAT – Sekitar 25 % Warga Kelurahan Pasar Bawah, Kabupaten Lahat, belum memiliki fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) dan masih melakukan aktivitas MCK di sepanjanng aliran Sungai Lematang.

Lurah Pasar Bawah Hadi Wijaya mengatakan, saat ini warga yang terdata di kelurahan tersebut sebanyak 826 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 3.154 jiwa.Berdasarkan angka tersebut, tercatat sekitar 788 jiwa tetap memanfaatkan pinggiran Sungai Lematang untuk melakukan aktivitas MCK. “Kita sudah sering melakukan sosialisasi kepada warga supaya membangun sejenis MCK pribadi di rumah untuk dipergunakan dalam melakukan aktivitasnya,” katanya kemarin.

Sosialisasi juga diselingi penyuluhan kesehatan akibat air kotor yang nantinya memengaruhi kesehatan. “Namun, tetap saja sosialisasi dan penyuluhan pihak kelurahan belum digubris warga yang pada kenyataannya masih melakukan hal itu,”ujarnya. Selain sosialisasi,Kelurahan Pasar Bawah saat ini menyediakan empat bilik MCK umum yang ditempatkan di dua RT. “Tetapi, sepertinya MCK tersebut tidak pernah digunakan warga setempat.

Usaha yang kita lakukan sudah maksimal untuk meningkatkan kesadaran warga menggunakan MCK,” pungkasnya. Kabag Kesra Pemkab Lahat Ali Apandi menilai kebiasaan buruk warga melakukan aktivitas MCK di Sungai Lematang sudah terjadi sejak lama secara turun-temurun dan kurangnya kesadaran warga akan sanitasi. “Jika kita lihat,sebenarnya mereka mampu membuat MCK pribadi, hanya kemungkinan besar terbentur budaya mereka sendiri.

Namun, kita tetap mengupayakan sosialisasi pentingnya MCK, terutama dalam hal kesehatan,” katanya. Sementara itu, Dina, 37, warga Kelurahan Pasar Bawah yang berdomisili paling dekat dengan lokasi Sungai Lematang, mengatakan, kebiasaan warga melakukan aktivitas MCK di sepanjang sungai sudah berlangsung lama dan sulit ditinggalkan. “Sudah sejak lama kami melakukan aktivitas MCK di sungai dan hal itu bukan masalah bagi kami karena bisa dikatakan aktivitas turun-temurun,” ungkapnya.

Namun, dia mengaku rumahnya tidak dilengkapi kamar mandi pribadi. “Untuk mandi di MCK umum yang telah dibangun Pemkab, letaknya terlalu jauh dari rumah kami dan baru empat bilik. Daripada menunggu antrean terlalu lama,lebih baik kami mandi di sungai,” tuturnya. ali alfarizi



Post Date : 15 April 2011