Banjir Luapan Bengawan Solo Terus Meluas

Sumber:Media Indonesia - 20 Februari 2013
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BANJIR luapan Sungai Bengawan Solo di sejumlah kabupaten di Jawa Timur, kemarin, terus meluas. Sedikitnya sembilan desa di Tuban terisolasi.

Di Kabupaten Tuban, misalnya, banjir semakin meluas hingga meng genangi empat kecamatan di kabupaten setempat. Genangan air mengakibatkan jumlah desa yang terisolasi meningkat dua ka li lipat daripada sebelumnya, yang hanya empat desa. Keempat ke camatan yang tergenang banjir ialah Widang, Plumpang, Soko, dan Rengel.

Kecamatan dengan genangan terparah ialah Rengel. Dari sebelumnya 8 desa, kini sudah 14 desa dari total 16 desa di kecamatan tersebut yang terendam.

Genangan meningkat akibat ma kin tingginya permukaan Sungai Bengawan Solo hingga pada posisi siaga banjir. Kondisi tersebut membuat jumlah desa yang ter isolasi meningkat menjadi sembilan desa di Kecamatan Rengel dan Soko.

Sejumlah desa yang terisolasi itu antara lain Desa Ngadirejo, Tambakrejo, Karangtinoto, Bulurejo, Kanorrejo, serta sisanya berada di Kecamatan Soko. Ketinggian banjir di desa yang terisolasi itu mencapai 1,5 meter. Meski genangan ma kin meningkat, hanya sebagian war ga yang mengungsi.

“Beras di rumah sudah mulai habis,” kata Tarmudji, warga Desa Ngadirejo, kemarin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Djo ko Ludiono menyatakan intensitas banjir meningkat di dua kecamatan. Menurutnya, hal itu karena dipicu meningkatnya debit permukaan Bengawan Solo hingga pada posisi siaga banjir.

Di Kabupaten Lamongan, banjir juga mulai mengenangi 17 desa dari 3 kecamatan di kabupaten setempat dengan ketinggian air mencapai 75 sentimeter, kemarin.

Banjir juga merendam jalan sepanjang 330 meter dan sawah seluas 294 hektare (ha). Akibatnya, aktivitas warga terganggu. Meski demikian, hingga saat ini warga masih bertahan di rumah dan belum berniat mengungsi.

Di Riau, banjir di Kabupaten Kampar mengakibatkan dua warga tewas. BPBD setempat mencatat sekitar 3.500 warga Rokan Hulu terpaksa mengungsi akibat rumah dan permukiman mereka terendam.

Di Sumatera Selatan, sebanyak 500 rumah warga serta enam sekolah dasar, fasilitas publik, dan rumah ibadah di Kabupaten Musi Banyuasin juga terendam. Korban banjir seperti di Jambi mulai terserang penyakit gatal-gatal.

Terhambat

Untuk mengatasi luapan Bengawan Solo, kegiatan pengelolaan terpadu di wilayah itu belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. Rencana pengelolaan dae rah aliran sungai terpadu (RPDAST), yang menjadi dasar kegiatan itu, sampai saat ini belum mendapatkan persetujuan dari Gubernur Jawa Tengah.

Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengelolaan DAS Kementerian Kehutanan Eka W Soegiri mengungkapkan hal tersebut saat ditemui di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, kemarin.

“DAS Bengawan Solo itu kan meliputi wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga RPDAST-nya harus disetujui dua gubernur. Gubernur Jawa Timur sudah tanda tangan, tapi yang Jawa Tengah belum,“ tuturnya.

Meski luapan Bengawan Solo di wilayah Jawa Tengah mulai menyusut, Pemerintah Kabupaten Blora tetap waspada dengan mendirikan posko di lima kecamatan yang dilintasi sungai itu. M AHMAD YAKUB

Post Date : 20 Februari 2013