TPST Bantargebang Overload

Sumber:Koran Sindo - 11 Februari 2013
Kategori:Sampah Jakarta
BEKASI –Banjir yang melanda Ibu Kota beberapa waktu lalu menyebabkan peningkatan volume sampah yang dibuang ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi meningkat.

Berdasarkan catatan PT Godang Tua Jaya (GTJ), pengelola TPST Bantargebang selama 12 hari (17-28 Januari 2013) menerima kiriman sampah dari DKI Jakarta sebanyak 6.000 ton per hari. Dalam kondisi normal, TPST Bantargebang hanya menerima kiriman sampah sebanyak 5.300 ton per hari.TPST Bantargebang memiliki tiga zona aktif.Namun, khusus penampungan sampah banjir, ada penambahan seluas 5 hektare untuk sampah-sampah banjir tersebut.

”Sejak banjir melanda DKI Jakarta, volume sampah meningkat pesat dari sampah yang dikirim sebelum banjir menerjang.Kami pisahkan antara sampah Banjir dengan sampah biasa.Kalau pengiriman biasa hanya 5.300 ton per hari.”ujar Direktur PT Godang Tua Jaya Douglas Manurung kemarin. Douglas menjelaskan, seluruh sampah akibat banjir di Jakarta sangat besar, sehingga pihaknya juga sudah menyiapkan lahan khusus. ”Sejak banjir, kami sudah membuka zona tambahan untuk menampung sampah-sampah banjir,” imbuhnya.

Namun,sampah banjir dipisahkan dari sampah umum. Pengelola sudah menyiapkan lahan kurang lebih 5 hektare. Lahan tersebut disebut sebagai zona sampah banjir. ”Kami sediakan untuk menampung sampah akibat banjir,”katanya. Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi Junaedi mengatakan, TPST Bantargebang milik Pemprov DKI Jakarta. Pemerintah Kota Bekasi hanya memiliki kewenangan untuk TPA Sumur Batu yang lokasinya berdekatan di Bantargebang.

”TPA Bantargebang kewenangan DKI Jakarta dalam hal apapun. Namun, TPA Sumur Batu yang berdekatan dengan TPA Bantargebang adalah milik Kota Bekasi,”katanya. Pemkot Bekasi mengerahkan sebanyak 112 unit truk angkutan sampah untuk mengangkut sampah di 15 permukiman yang terendam banjir. Hanya, realisasinya tinggal 96 unit kendaraan yang masih bisa beroperasi. abdullah m surjaya

Post Date : 11 Februari 2013