Anggota Dewan yang Blusukan Langsung Tinjau Saluran Air

Sumber:jawapos.com - 7 Oktober 2014
Kategori:Drainase

HINGGA kini, cukup banyak saluran air yang masih belum layak. Mayoritas terjadi di kawasan-kawasan pinggiran kota seperti di kawasan utara-barat Surabaya. Sejumlah jaringan primer bahkan saat ini tidak berfungsi. Contohnya di kawasan Gembong.

Senin (6/10) tim dinas PU, bina marga, dan pematusan (DPUBMP) serta perwakilan DPRD Surabaya mendatangi lokasi tersebut. Ternyata drainase di sana macet total lantaran dipenuhi sampah. ’’Setelah ada laporan warga, kami langsung koordinasi agar segera ada perbaikan,’’ kata perwakilan DPRD Surabaya, Vinsensius Awey.

Kasus serupa terjadi di Sukomanunggal hingga Banyu Urip. Karena itu, anggota dewan memutuskan ’’potong kompas’’. ’’Daripada harus diundang ke DPRD, mending saya ajak perwakilan dinas PU turun langsung, lalu dilakukan perbaikan. Jadi, mata rantai penanganan atas laporan yang masuk ke DPRD bisa dipangkas,’’ ujarnya.

Model penanganan itu memang jarang dilakukan dewan. Biasanya, setelah ada laporan warga, dewan mengundang instansi terkait lebih dulu. Setelah itu, solusi baru diterapkan.

Nah, dalam kejadian tersebut, Vinsensius yang dilapori warga langsung menghubungi Kepala DPUBMP Erna Purnawati. Erna lantas mewakilkan kepada Kepala Satgas Saluran Rayon Gubeng Bambang Yulianto.

Seusai sidak kemarin, dinas menjadwalkan perbaikan. ’’Betul kan. Cara seperti ini lebih efektif. Sebab, kondisinya sudah cukup mendesak karena dalam waktu dekat hujan tiba,’’ tuturnya.

Hingga kini, realisasi program rehabilitasi drainase di Surabaya memang belum sepenuhnya tuntas. Dari sekitar 140 proyek rehabilitasi selama 2014, sampai saat ini laporan kemajuannya baru mencapai 40 persen. ’’Masih ada sekitar 61 program rehabilitasi yang hingga kini belum berjalan. Makanya, setiap ada laporan, saya langsung koordinasi agar segera ada penanganan,’’ ungkap Vinsensius.

Selain di kawasan Gembong, sejumlah jaringan primer di kawasan utara Surabaya belum layak. Di antaranya, di wilayah Wonokusumo, Wonosari, serta Bulak. ’’Itu yang ada di bawah pantauan kami,’’ jelas Bambang Yulianto kemarin.

Menurut dia, sebenarnya pihaknya sudah cukup rutin memantau kondisi drainase di kawasannya. ’’Tapi, memang tidak mudah. Apalagi kesadaran masyarakat untuk menjaga saluran di permukiman masih sangat rendah,’’ tandasnya.



Post Date : 07 Oktober 2014