Volume Sampah Meningkat, Jumlah Armada tak Ideal

Sumber:pikiran-rakyat.com - 5 Agustus 2014
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Produksi sampah di seluruh Kabupaten Cianjur setelah libur lebaran meningkat hingga 30 persen dari hari biasanya. Hal tersebut dilihat dari jumlah tonase sampah yang dibuang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Sembung, Kecamatan Cilaku

Pelaksana TPSA Pasir Sembung, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jamal, Selasa (5/8/2014) mengatakan, jika hari biasa volume sampah mencapai 400 kubik per hari, pasca lebaran meningkat menjadi 600 hingga 700 kubik per hari. Peningkatan tersebut terjadi seiiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat selama perayaan lebaran.

“Setiap tahun memang seperti ini, setiap habis lebaran, volume sampah pasti naik. Jika biasanya sekitar 400 kubik, sekarang bias 600 hingga 700 kubik perhari. Kebanyakan sampah yang diangkut adalah sampah rumah tangga dan sampah pasar,” katanya.

Padahal, TPA Pasir Sembung dinilai sudah tidak ideal tidak lagi digunakan. Selain kondisinya yang sudah melebihi kapasitas, tidak adanya penggunaan teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan menyebabkan ratusan titik TPA liar di jalan-jalan protokol di Cianjur menjamur.

Namun, kata Jamal, keberadaan pemulung di areal TPA juga membantu pihak petugas dalam mengolah sampah.“Sehari, mereka bias mengangkut sekitar 10 kubik. Sehingga, hal ini dapat membantu agar sampah tidak meluber ke luar areal TPA,” ucapnya.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Cianjur, Rika Ida Mustikawati mengakui hal tersebut. Tidak saja usai libur lebaran, volume sampah Cianjur tahun ini meningkat hingga 15 persen dibanding tahun lalu. Namun, jumlah dan kondisi armada sampah tidak ideal. Akibatnya, banyak sampah yang tidak terangkut dan butuh penambahan waktu pengangkutan.

"Apalagi usai libur lebaran. Volume sampah memang naik sekitar 30 persen. Kami akui agak kualahan mengangkut sampah tiap harinya karena kondisi armada pengangkut dan jumlahnya yang tidak ideal. Penambahan tujuh armada sampah yang dilakukan pada 2012 dan 2013 tidak bisa menjamin pengangkutan sampah hingga bersih," tuturnya.

Ida mengatakan, saat ditambah tujuh armada, jumlah armada menjadi 27 mobil pengangkut. Namun, tahun ini ada empat armada yang sudah tak bisa difungsikan. Jadi, tinggal 22 armada saja.

"Padahal kami sudah menambah area pelayanan dari 18 titik pengangkutan menjadi 22 pengangkutan termasuk perluasan pengangkutan hingga wilayah Ciranjang, meski sebatas sampah pasarnya saja," katanya.

Untuk mengatasai hal itu, kata Rika, saat ini pihaknya sedang merintis pendirian Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di setiap kecamatan agar pengumpulan sampah lebih terkoordinir.

"TPST tidak boleh mengendapkan sampah berhari-hari. Sifatnya hanya sementara. Makanya kami ingin memberdayakan masyarakat juga untuk melakukan pemilahan dan pengolahan. Jadi, yang diangkut ke TPA hanya residunya saja yang tinggal paling banyak 30 persen," ucapnya.

Langkah tersebut, menurut Rika, baru dilakukan di enam kelurahan di wilayah Cianjur Kota. Rintisan di kelurahan dan kecamatan lain ditargetkan tahun dean sudah bisa dilaksanakan.

"Saya sudah bicarakan ini dengan bupati dan menyambut baik. Tinggal kami sekarang membuat perencanaan yang matang sebelum pelaksanaannya kami tergetkan tahun depan. Nanti setiap TPST harus ada kontainer sampah, bukan lagi damtruk sehingga sekali pengangkutan lebih banyak kapasitasnya," ucapnya.

Sementara itu, Koordinator Simpul Bodebekpuncur Walhi Jabar, Eko Wiwid menuturkan penangangan persoalan sampah di Cianjur belum serius. Bahkan, banyaknya pembuangan sampah di sungai dan banyaknya titik-titik pembuangan sampah liar di Cianjur. Penambahan voleume sampah setiap tahun merupakan ancaman lingkungan jika tidak diimbangi solusi nyata untuk menanggulanginya.

“Setiap tahun kondisi lingkungan Cianjur semakin menurun kualitasnya. Peningkatan jumlah sampah pasti akan terjadi seiring pembangunan yang pasti akan bertambah pula jumlah penduduk. Ini seharusnya sudah diantisipasi dari awal oleh Pemkab Cianjur," ujarnya.



Post Date : 06 Agustus 2014