40% Drainase di Palembang Rusak

Sumber:Koran Sindo - 24 Mei 2011
Kategori:Drainase

PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga (BM) dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kota Palembang mencatat, sekitar 40% dari 2.000 km panjang drainase sangat memprihatinkan.

Buruknya sistem drainase menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kota Palembang. “Memang harus diakui dinding penahan drainase saat ini banyak yang rusak.Belum lagi keberadaan lumpur yang mengendap di drainase,sehingga air tidak mengalir normal,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengairan dan Drainase Dinas PU BM dan PSDA Kota Palembang Bastari kemarin.

Di samping itu,sambung dia, keberadaan drainase dikategorikan memprihatinkan akibat banyaknya sampah yang menumpuk dan sebagian drainase ambles serta mengalami sedimentasi, yakni terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air,angin, atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Kondisi demikian juga semakin diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, termasuk dalam membersihkan saluran air di sekitar pemukiman masingmasing.“

Kalau dari PU,secara rutin melakukan pemeliharaan drainase.Tapi, masyarakat juga harus ikut andil dalam memelihara drainase.Kami selalu mengingatkan masyarakat tidak mengecor atas selokan, sehingga mudah dibersihkan ketika sampah sudah mulai menumpuk,”tandasnya. Khusus drainase rumah toko (ruko) dan pertokoan baru, beber dia, masih banyak yang tidak sesuai kapasitas debit bangunan.

Menurut dia,jika bangunan ruko atau pertokoan baru cukup besar, seharusnya saluran airnya juga harus diperbesar. Akan tetapi, realita di lapangan masih banyak ruko besar, tapi pembangunan sistem drainase kecil dan seadanya. “Inilah akibat perencanaan yang tidak memperhatikan sistem drainase.Ya,akibatnya debit air yang tertampung tidak sesuai kapasitas drainase sehingga air meluap hingga ke badan jalan,”katanya.

Untuk mengatasi masalah itu,pihaknya akan memperbaiki sistem drainase secara bertahap pada titik yang tergolong rawan banjir.Bahkan,di lokasi pengerjaan pelebaran Jalan Kolonel Barlian tahun ini pihaknya telah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel atas perbaikan box culvert (kotak gorong-gorong).

Ada beberapa titik box culvert yang rencananya dilebarkan, terutama di sepanjang Jalan Kol H Barlian, yakni depan Lorong Kamil, depan Kebun Bunga, simpang Tri Arga Tanjung Api-Api, depan Trakindo, depan Apotik K24, turunan Talang Buruk Darma Agung. “Fungsinya untuk penyeberangan air sehingga air tidak tergenang.Perencanaan struktur box culvert telah disampaikan kepada Wali Kota Palembang Eddy Santana, kemudian akan disampaikan kepada Gubernur Sumsel Alex Noerdin,” katanya.

Dia menjelaskan,mulanya existing diameter awal box culverthanya sekitar 1,2 meter. Rencananya box culvert akan dilebarkan hingga sekitar 2 meter.Pengerjaannya harus dilakukan satu paket dengan pengerjaan pelebaran Jalan Kol H Barlian. “Pengerjaan box culvert juga merupakan tanggung jawab pihak kontraktor. Di sini kami sebatas mengusulkan, merencanakan secara teknisnya.

Begitu pula soal pendanaan perbaikan box culvert diserahkan ke Pemprov Sumsel,” sebut Bastari seraya menambahkan, jika usulan perbaikan box culvert tidak terealisasi, tidak menutup kemungkinan dampak banjir akan menghantui ruas Jalan Kol H Barlian. Sementara itu,Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra menambahkan,saat ini koordinasi antara pihak terkait, baik pengerjaan pelebaran jalan (kontraktor) maupun utilitas, sudah berjalan baik.

Untuk itu, dia meminta pihak kontraktor, termasuk satuan kerja (satker), bersama-sama menjaga saluran air agar tidak tertutup atau tertimbun galian tanah, sehingga tidak berdampak terhadap banjir dan berujung kepada kemacetan. “Penggalian dan pengerasan jalan yang dilebarkan sedikit menyumbat sejumlah jalur air yang keluar. Ya, drainase yang akan dibangun harus satu paket dengan pengerjaan pelebaran jalan sehingga ketika hujan air dapat mengalir dengan normal,”katanya. darfian jaya suprana



Post Date : 24 Mei 2011