Strategi Sanitasi Kabupaten Jepara

Penerbit:Jepara: Pemerintah Kabupaten Jepara, 2010; 102 hal + tabel + gambar
No. Klasifikasi:363.725.983.320 STR
Kata Kunci:Buku Putih Sanitasi, Kabupaten Jepara, AMPL, PHBS
Lokasi:Perpustakaan Pokja AMPL. Telepon 021-31904113
Kategori:Buku

Strategi keberlanjutan layanan sanitasi Kabupaten Jepara untuk sektor air limbah sasarannya pada tahun 2012 yaitu meningkatnya porsi belanja fisik sektor air limbah dari rata-rata 0,004%  belanja APBD 3 tahun terakhir hingga menjadi 0,15%, meningkatkan pengetahuan personil SKPD terkait dan masyarakat tentang pilihan (opsi) teknologi pengelolaan air limbah berbiaya rendah, meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana jamban keluarga dengan tangki septik dari 68% menjadi 80%, berkurangnya praktek buang air besar sembarangan (BABs) dari 15% menjadi 10%, meningkatnya jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal dari 2 unit menjadi 10 unit di wilayah padat kumuh miskin perkotaan.

Sasaran strategi persampahan di akhir tahun 2015 yaitu meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan pengangkutan persampahan permukiman dari 13'8% menjadi 30%, diterapkannya teknologi pengelolaan persampahan berkelanjutan dan berbiaya rendah oleh SKPD terkait dan masyarakat di lokasi prioritas 9 desa/kelurahan, tersedianyan regulasi persampahan  yang sesuai dengan UU Persampahan, dan mengurangi timbunan sampah yang dibuang ke TPA hingga 50 m3/hari. Dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan sistem 3R (reduce, reuse dan recycle) skala rumah tangga.

Strategi drainase lingkungan yang ingin dicapai pada akhir 2015 diantaranya adalah meningkatnya prosentase panjang saluran drainase yang berfungsi baik dari 68,6% menjadi 75%, menurunnya area yang mengalami genangan banjir dari 15,9% menjadi 10%, dan meningkatnya peran masyarakat dalam penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan pengelolaan dan pemeliharaan drainase lingkungan secara mandiri.

Sementara itu strategi air bersih di akhir tahun 2015 diharapkan dapat menerapkan standar baku air bersih Kementarian Kesehatan dalam menjaga kualitas air bersih PDAM, berkurangnya tingkat kebocoran atau kehilangan air dari 21,6% menjadi 15%, dan diterapkannya perencanaan dan manajemen keuangan yang mengupayakan cost recovery.

Diakhir tahun 2015 strategi PHBS menargetkan berperannya kelompok masyarakat (organisasi masyarakat) laki-laki dan perempuan di 31 desa/kelurahan dalam penyadaran higiene, dan termanfaatkannya media pilihan masyarakat (media lokal) di lokasi prioritas dalam penyadaran berperilaku hidup bersih dan sehat . 

 



Post Date : 02 November 2012