Masyarakat Kukar yang Menikmati Air Bersih
Di Bawah 50 Persen

Sumber:kaltimpost.co.id - 29 April 2013
Kategori:Air Minum

 




Asisten II Setkab Kukar Bahteramsyah membuka rakor peninggkatan pelayanan air bersih PDAM Kukar di Kecamatan Muara Jawa.


Asisten II Sekkab Kukar Bahteramsyah selaku Ketua Badan Pengawas PDAM Kukar, Senin (29/4) membuka rapat koordinasi peningkatan pelayanan air bersih PDAM Kukar di Penginapan Handayani, Kecamatan Muara Jawa. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Perekonomian Setkab Kukar.
Bahteramsyah dalam sambutannya mengatakan, air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia.

Jika kebutuhan air belum tercukupi, bisa memberikan dampak besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Sehingga, ketersediaan air untuk kebutuhan setiap manusia harus terpenuhi baik kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.

 

Kondisi air baku yang tidak memenuhi persyaratan  air bersih, memerlukan penanganan khusus sebelum dikonsumsi. Untuk itu, pembangunan instalasi pengolahan air mutlak dilakukan, disesuaikan dengan karakteristik air baku yang digunakan.

Ia juga mengatakan, sistem distribusi air minum akan mengalami peningkatan beban pelayanan seiring pertumbuhan populasi dan perkembangan wilayah. Sehingga, menyebabkan sistem distribusi tidak lagi mampu memenuhi peningkatan tersebut.

Kondisi ini terjadi di Kukar yang memiliki wilayah sangat luas dan jangkauan pelayanan yang sulit serta tingkat penyebaran penduduk tidak merata. Ini menjadi tantangan PDAM untuk selalu meningkatkan pelayanan agar semua lapisan masyarakat di Kukar baik perkotaan maupun perdesaan dapat menikmati air bersih secara merata dan memenuhi syarat pelayanan baik kualitas maupun kuantitas.

Ia pun menyadari cakupan pelayanan PDAM sampai tahun 2012 masih di bawah 50 persen dari jumlah penduduk Kukar. Artinya, belum mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu perkotaan sebanyak 80 persen dan perdesaan 60 persen.

Hal ini disebabkan kemampuan kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA) terpasang belum merata, kapasitas IPA produksi yang sudah menurun sesuai umur aset, serta jaringan pipa distribusi yang terbatas.

Selain itu, pendapatan belum sepenuhnya dapat menutup beban operasional PDAM sehingga menghambat kemampuan reinvestasi dan perluasan investasi.

Sementara itu, menurut ketua panitia Haryo Martani S, kegiatan ini diikuti 40 peserta, terdiri dari kepala cabang dan ranting PDAM di wilayah Muara Jawa, Anggana, Samboja, Sangasanga, Muara Badak, dan Kecamatan Marangkayu, pelanggan, tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), wakil perusahaan yang beroperasi di wilayah Muara Jawa, Dinas Cipta Karya, Dinas Kesehatan, Badan Lingkungan Hidup, Badan Perencanaan Pembangunan Kukar, dan sejumlah instansi terkait.

Rapat membahas segala permasalahan yang menghambat pelayanan prima kepada masyarakat. Hal itu sebagai dasar rumusan kebijakan pemerintah. Masyarakat yang belum mendapat pelayanan diupayakan segera mendapatkan pelayanan, selain itu meningkatkan pelayanan bagi masyarakat yang sudah menjadi pelanggan PDAM.

Mendorong tercapainya target MDGs 2015, alternatif sumber pembiayaan untuk pengembangan maupun pembangunan prasarana dan sarana air bersih yang selama ini bertumpu pada kemampuan Pemkab, akan diupayakan.

Bertindak sebagai narasumber pada kegiatan itu adalah Akhdar Rivai (Kabag Administrasi Perekonomian Setkab Kukar/Sekretaris Badan Pengawas PDAM), Abdurahman (Kabid Penyehatan Lingkungan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang), M Ali Qomaruzzaman (Kasi Lingkungan Sehat dan Pelayanan Gizi Masyarakat Diskes Kukar), Titin Rahayu Sumiratin (Kabid Konservasi lingkungan Hidup Kukar).



Post Date : 30 April 2013