5.240 Rumah Masih Terendam Banjir

Sumber:Koran Sindo - 03 Agustus 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
JAKARTA – Banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Ambon, Maluku, hingga kemarin belum juga surut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 5.240 rumah masih tergenang air. 
 
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, 5.240 rumah yang terendam banjir tersebar di 26 titik. Sementara 527 kepala keluarga (KK) atau 1.452 jiwa masih mengungsi di 13 lokasi.“Sebanyak 66 unit bangunan infrastruktur dan fasilitas umum mengalami kerusakan seperti talud, saluran irigasi, jalan. 
 
Kerusakan juga meliputi 119 rumah rusak berat, 24 rumah rusak sedang, 77 rumah rusak ringan,dan 102 rumah terancam longsor,”kata Sutopo kepada SINDO tadi malam. Selain infrastruktur dan bangunan yang rusak, banjir dan longsor yang terjadi sejak empat hari lalu juga mengakibatkan 10 orang meninggal dunia. Ke-10 orang tersebut tersebar di beberapa tempat, yakni 3 orang di BTN Kanawa,4 orang di Desa Passo,dan 3 orang di Desa Negeri Lama. 
 
“Sebanyak 5 orang tercatat mengalami luka berat dan 2 lainnya luka ringan,”ujarnya. Menurut dia, BNPB, BPBD Maluku, BPBD Kota Ambon bersama instansi terkait masih melakukan penanganan darurat. BNPB telah menyerahkan dana siap pakai Rp250 juta untuk operasional tanggap darurat. Sebelumnya BNPB juga telah menyerahkan Rp5,7 miliar untuk perbaikan rumah 118 unit yang terkena longsor sebelumnya. 
 
Sementara itu, Wakil Gubernur Maluku Said Assegaf, yang meninjau langsung ke sejumlah wilayah banjir, menginstruksikan BPBD Provinsi Maluku segera memberikan bantuan.“Bantuan yang paling utama berupa makanan dan pakaian,”ujar Said. Musibah banjir besar yang melanda sebagian wilayah Pulau Ambon, kata dia, akan segera diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Maluku ke pemerintah pusat sebagai bencana nasional. 
 
“Kita akan usulkan ke pemerintah pusat agar bencana banjir yang terjadi di Pulau Ambon dan sekitarnya dapat dijadikan sebagai bencana nasional,”kata Said. Menurut Said, bencana banjir tidak hanya meluluhlantakkan sebagian besar kawasan di Kota Ambon, tapi juga terjadi di Kabupaten Buru dan dua kabupaten di Pualu Seram, yakni Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram bagian barat. “Bencana ini tidak hanya terjadi di Ambon,Pulau Buru dan Pulau Seram juga mengalami hal yang sama,” ungkapnya. 
 
Said mengakui dirinya telah menyampaikan laporan kepada Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu yang saat ini berada di Jakarta untuk mengikuti rapat kabinet. ”Tadi pagi kita sudah kirim laporan dan beliau berjanji akan menyampaikan masalah yang terjadi di Ambon kepada pemerintah pusat dalam rapat resmi dengan pemerintah,”paparnya. 
 
Bupati Seram Bagian Timur Abdullah Vanath juga mengunjungi ratusan warga yang menjadi korban bencana di kawasan Batumerah Dalam, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. “Bantuan yang kami salurkan hanya bersifat sementara sebagai wujud kepedulian Pemkab Seram bagian timur (SBT) terhadap warganya di Kota Ambon yang mengalami musibah,” kata Abdullah. m yamin/ant


Post Date : 03 Agustus 2012