55 Sekolah di Banjar Terendam Air

Sumber:Kompas - 14 Januari 2013
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
MARTAPURA, KOMPAS - Sebanyak 55 bangunan sekolah, sebagian besar adalah sekolah dasar, di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, terendam air akibat meluapnya Sungai Martapura dalam lima hari terakhir. Sekolah yang terendam air bah itu tersebar di 10 kecamatan, antara lain Astambul, Martapura, dan Simpang Ampat.
 
Ketinggian air hingga Minggu (13/1) bervariasi. Ada yang hanya menggenangi halaman sekolah, tetapi ada juga yang masuk ke ruang kelas hingga ketinggian 30 sentimeter. Namun, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Gusti Ruspan Noor menuturkan, belum ada laporan dari pihak sekolah yang menyatakan kelasnya tidak bisa digunakan.
 
”Kami mengimbau kepada sekolah agar memanfaatkan sisa ruang yang masih bisa digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar secara bergantian. Kalau tak bisa, kegiatan belajar bisa dipindah ke tempat lain,” ujar Gusti.
 
Sesuai laporan ke Dinas Sosial Kalsel, banjir di Banjar merendam 4.944 rumah yang berada di 129 desa. Wilayah yang parah dilanda air bah adalah di Kecamatan Pengaron, Simpang Ampat, Mataraman, dan Astambul. Daerah yang tergenang itu berada di daerah rendah dan dekat sungai.
 
Dari Jawa Timur dilaporkan, tiga desa di Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Sabtu malam, diterjang banjir bandang. Dua desa lainnya terkena tanah longsor. Sejumlah rumah rusak, jalan dan jembatan putus, puluhan hektar sawah terendam air, serta ratusan keluarga tinggal terpaksa mengungsi.
 
Wilayah yang diterjang banjir adalah Desa Gunggungan Kidul, Desa Ranon, dan Desa Patemon. Dua desa di sekitarnya, yaitu Kedung Sumur dan Kedungdandang, dilanda tanah longsor.
 
Banjir bandang berasal dari luapan aliran Sungai Pancar Glagas di Pakuniran. Sungai berbatu itu dangkal. Kedalamannya kurang dari 3 meter. ”Sabtu malam, kami sekeluarga mendengar suara gemuruh sehingga segera keluar rumah dan berlindung di perbukitan di atas rumah meski hujan deras. Dua jam kemudian, saat kembali, rumah rusak tersapu luapan air sungai bercampur lumpur dan batu,” kata Khusen, warga Dusun Dulukan, Desa Gunggungan Kidul, Minggu.
 
Akibat terjangan banjir bandang, rumah Khusen jebol dan perabotan di dalamnya tersapu air bah. Syamsul Arifin, warga Desa Kedung Sumur, terluka karena terkena tanah longsor.
 
”Tiga jembatan dan satu jalan utama yang menghubungkan Desa Patemon dan Gunggungan Kidul terputus karena tergerus aliran sungai,” kata Camat Pakuniran M Abdurahim. Hampir 200 warga diungsikan.
 
Kupang tergenang
 
Hujan deras yang terjadi sejak Sabtu juga mengakibatkan banjir di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Sebagian jalanan di Kota Kupang tergenang air dengan ketinggian hingga 70 cm. Sebanyak 45 rumah warga di Oebelo, Kabupaten Kupang, juga terendam air bah.
 
Kubangan air hingga Minggu terlihat di Jalan Sam Ratulangi, Jalan Soeharto, Jalan Bundaraan, Jalan Tompelo, Jalan El Tari di kantor gubernuran, Jalan Timor Raya, dan Pasir Panjang. Genangan air itu menyebabkan beberapa kendaraan terperosok.
 
Direktur Jaringan PT Telkomsel Abdus Somad Arief, di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, menuturkan, Telkomsel menyiapkan program Telkomsel Emergency Response and Recovery Activity (Terra) di sejumlah daerah yang rawan bencana. (DIA/KOR/WER/EKI)


Post Date : 14 Januari 2013