Pengelolaan Sampah Jadi Titik Lemah

Sumber:suaramerdeka.com - 10 November 2014
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Pengelolaan sampah di sejumlah pasar tradisional di Salatiga masih menjadi poin minus terhadap upaya meraih Adipura. Selama beberapa bulan terakhir, Pemkot mencanangkan gerakan meraih kembali penghargaan bergengsi dari pemerintah pusat di bidang kebersihan tersebut.

Kali terakhir Salatiga menerima penghargaan Adipura terjadi pada 1994 atau 20 tahun yang lalu. Selain masih minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan, pengelolaan sampah terutama di pasar-pasar tradisional masih memprihatinkan. Belum lagi soal kualitas air pembuangan di tengah kota, yang masih di bawah baku mutu.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Salatiga, Prasetyo Ichtiarto, mengatakan, ada sejumlah indikator yang disyaratkan untuk meraih Adipura. Indikator itu di antaranya revitalisasi sampah dengan prinsip reduce, reuse dan recycle (3R), adanya pengelolaan sampah organik dan anorganik, serta kualitas udara. ”Selain itu, ada penilaian terhadap kualitas air yang masuk ke tengah kota, apakah memenuhi baku mutu atau tidak. Hal itu menjadi salah satu indikator penentu indeks kualitas lingkungan,” kata Prasetyo di sela-sela kegiatan cabut paku massal di Taman Kota Bendosari, kemarin.

Mencari Cara Terkait pengelolaan sampah di pasar tradisional, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop & UMKM) Sri Danudjo mengaku tengah berupaya mencari cara yang paling tepat. Keterbatasan personel kebersihan disebutnya sebagai kendala terbesar saat ini. ”Saat ini, petugas kebersihan hanya 44 orang yang bertugas di 11 pasar. Dari jumlah tersebut, 13 orang berstatus PNS, 23 tenaga kontrak dan delapan lainnya tenaga harian lepas ,” kata Sri Danudjo saat memimpin kegiatan bersih-bersih selokan di depan Pasaraya I, kemarin. Terpisah, budaya bersih di masyarakat menurut Wakil Wali Kota Muh Haris harus terus diupayakan. ”Jangan semata-mata hanya untuk meraih penghargaan. Jika kebersihan telah menjadi budaya, saya yakin penghargaan tersebut akan datang dengan sendirinya,” katanya.

Dikatakan, jika kondisi lingkungan bersih masyarakat sendiri yang akan merasakan dampak positifnya. Salah satunya adalah mencegah kemungkinan timbulnya wabah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor. 



Post Date : 10 November 2014